SURATDOKTER.com - Setelah pulih dari wabah penyakit COVID-19, kini China kembali mengalami lonjakan kasus pneumonia anak yang dianggap tidak seperti biasanya. Terdapat peningkatan yang signifikan dalam jumlah pasien rawat inap di negara tersebut.
Peningkatan kasus ini telah mendorong Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk meminta China memberikan informasi tambahan mengenai wabah tersebut serta mencari langkah-langkah yang lebih baik untuk mengatasinya.
Yuk, ketahui beberapa gejala pneumonia yang sering terjadi. Simak penjelasan di bawah ini.
Wabah Pneumonia Misterius di China
Dikutip dari Al Jazeera, berikut hal-hal yang telah diketahui mengenai wabah pneumonia misterius yang terjadi di China.
Peningkatan penyakit pernapasan dilaporkan oleh Komisi Kesehatan Nasional China pada sebuah konferensi pers 13 November 2023.
Program for Monitoring Emerging Diseases (ProMED) yang merupakan sistem pengawasan melakukan pelaporan global mengenai wabah penyakit menular, melaporkan bahwa kelompok pneumonia pada anak-anak di China utara yang tidak terdiagnosis pad 19 November 2023.
Kemudian WHO meminta China untuk merilis informasi mengenai wabah tersebut, termasuk informasi mengenai epidemiologi dan klinis tambahan dan hasil laboratorium dari kelompok anak-anak yang dilaporkan.
Meskipun angka resmi mengenai jumlah kasus wabah tersebut belum pasti, namun rumah sakit di Beijing mengalami peningkatan jumlah pasien, terutama pasien anak-anak.
Pada sekolah - sekolah juga melaporkan adanya tingkat ketidakhadiran yang cukup tinggi, sehingga sekolah tersebut meliburkan seluruh kelas dalam jangka waktu seminggu jika beberapa murid sakit serta memberikan peringatan kepada orang tua untuk waspada dan berhati - hati.
Para pejabat juga khawatir wabah tersebut akan memperburuk penyebaran infeksi pada musim dingin setelah mendapatkan peringatan dari otoritas cuaca nasional China, bahwa mulai 23 November 2023 suhu dingin akan turun.
Baca Juga: Waspada Bahaya Pneumonia pada Anak: Kenali Gejala dan Pengobatannya
Penyebab Peningkatan Kasus Pneumonia di China
Pihak yang berwenang dalam Komisi Kesehatan Nasional China mengaitkan bahwa peningkatan kasus ini dengan pencabutan pembatasan COVID-19 dan para pakar kesehatan sepakat dengan hal tersebut.
Mycoplasma pneumoniae, sebagian besar sumber kasus dan bakteri biasanya menyerang anak - anak kecil dan umumnya tidak berbahaya.
Pihak berwenang di China mencantumkan bahwa Mycoplasma sebagai salah satu patogen yang beredar bersama dengan respiratory syncytial virus (RSV) dan sars-CoV-2. Disamping itu, WHO telah meminta informasi lebih lanjut mengenai pola terkini mikroorganisme ini.