Penyebab dan Gejala dari Resistensi Antibiotik
Resistensi antibiotik tidak berarti tubuh kebal terhadap antibiotik; sebaliknya, jenis bakteri tertentu menjadi resisten atau kebal terhadap antibiotik yang dimaksudkan untuk membunuh mereka.
CDC menyatakan bahwa infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang tidak tahan terhadap antibiotik biasanya sulit atau bahkan terkadang tidak dapat disembuhkan.
Seiring berjalannya waktu, bakteri menjadi kebal terhadap obat secara alami. Namun, beberapa faktor tertentu dapat mempercepat proses ini, seperti:
1. Penggunaan Antibiotik yang Terlalu Sering
Antibiotik yang dikonsumsi tanpa alasan meningkatkan resistensi antibiotik. Misalnya, virus bertanggung jawab atas sebagian besar penyakit tenggorokan. Antibiotik tidak akan bekerja pada tubuh.
Sangat penting untuk tidak mengonsumsi antibiotik sampai penyedia layanan kesehatan Anda memberi tahu Anda bahwa itu diperlukan dan telah meresepkannya.
2. Penyalahgunaan Antibiotik
Bakteri berbiak di setiap kesempatan. Bakteri akan mulai berkembang biak jika Anda lupa meminum satu atau beberapa dosis antibiotik, menghentikan pengobatan terlalu cepat, atau menggunakan obat orang lain.
Mereka memiliki kemampuan untuk berubah, atau bermutasi, saat mereka berkembang biak. Antibiotik dapat membunuh bakteri yang belum bermutasi untuk tidak berobat, tetapi antibiotik meninggalkan bakteri yang kebal.
3. Resistensi Spontan
Kadang-kadang, susunan genetik (DNA) bakteri berubah atau bermutasi dengan sendirinya.
Perubahan ini membantu bakteri melawan efek obat, atau antibiotik tidak dapat mengenali bakteri yang baru berubah ini sebagaimana mestinya.
4. Resistensi yang Ditularkan
Anda dapat menularkan infeksi bakteri yang kebal obat kepada orang lain. Orang tersebut sekarang memiliki infeksi yang tidak akan merespons antibiotik.
Biasanya, ada pengobatan yang akan berhasil. Namun seiring berjalannya waktu, bakteri yang resisten mungkin lebih sulit diobati.
Resistensi antibiotik dapat menunjukkan gejala yang berbeda-beda tergantung pada jenis bakteri penyebab infeksi, tetapi gejala umum termasuk:
- Demam yang berulang atau tidak kunjung turun
- Infeksi yang tidak sembuh dengan pengobatan antibiotik
- Infeksi yang menjadi lebih parah dan membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh
- Gejala infeksi yang lebih parah daripada sebelumnya
Sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut.
Dokter akan memeriksa penyebab infeksi dan menentukan apakah Anda memiliki resistensi antibiotik. Dokter juga akan memberikan antibiotik yang tepat untuk mengobati infeksi.
Bagaimana Kita Dapat Mencegah dan Mengobati Resistensi Antibiotik?
1. Menjaga Kebersihan dengan Baik
Melindungi diri Anda dari infeksi dapat membantu Anda menghindari infeksi bakteri yang membutuhkan antibiotik.