Bahkan ketika korban menyadari ada yang tidak beres, pelaku tetap bersikap positif sehingga membuat korban kebingungan dan yakin bahwa bukan pelaku yang harus disalahkan.
6. Memainkan korban
Saat gaslighter terpojok, mereka merencanakan kebohongan untuk mengubah situasi seolah-olah mereka adalah korban (memerankan korban).
Dia melakukan ini untuk menutupi kesalahannya. Akibatnya, korban akhirnya menyalahkan diri sendiri.
7. Menggunakan barang berharga orang lain sebagai pemerasan
Gaslighter tak segan-segan menggunakan barang berharga atau orang terdekat korbannya sebagai senjata pemerasan untuk menjalankan rencananya.
Dia berulang kali menyerang harga diri dan kepercayaan diri korbannya, dengan mengatakan bahwa mereka tidak pantas mendapatkan hal-hal berharga dalam hidup.
8. Menyalahkan orang lain
Gaslighter adalah pelaku utama kebohongan dan perundungan. Namun dia mungkin berbalik dan menyalahkan orang lain seolah-olah mereka tidak melakukan kesalahan apa pun.
9. Berpura-pura baik hati
Seringkali orang yang melakukan gaslighting juga berpura-pura baik dan terkesan mendukung korban. Namun, sebenarnya ada tujuan lain: mengidentifikasi kelemahan korban.
Setelah berhasil mengidentifikasi kelemahan korban, mereka terus mengingatkan dan menekankannya. Akibatnya, korban merasa bersalah di segala lini.
Cara Mengatasi Gaslighter
Gaslighting harus dilawan, terutama dengan membangun keberanian korban untuk melawan gaslighting, bukan hanya mengandalkan pelakunya.
Berikut beberapa cara mengatasi perilaku gaslighting:
1. Mengenali Perilaku Gaslighting
Bagi sebagian orang, perilaku manipulatif yang dilakukan pelaku seringkali tidak dikenali sebagai salah satu bentuk gaslighting.
Oleh karena itu, penting untuk selalu waspada ketika seseorang cukup manipulatif sehingga menimbulkan keraguan pada diri sendiri.
Baca Juga: Kecelakaan di JLNT Casablanca Menewaskan Seorang Pengendara Motor yang Nekat Melawan Arah
2. Buat Batasan
Tetapkan batasan tegas antara Anda dan orang yang memanipulasi.
Cara ini bisa dilakukan dengan membatasi komunikasi atau menjauhkan diri saat Anda menyadari pelaku kekerasan mulai menimbulkan keraguan dan ketakutan dalam diri Anda.