obat

Cara Mudah Membedakan Kista dan Miom, Kenali Gejala dan Tips Pengobatannya

Kamis, 4 Januari 2024 | 07:00 WIB
Ilustrasi seorang wanita mengalami kista. (Freepik/eddows-animators)

SURATDOKTER.com - Hingga kini, tidak sedikit orang belum mengetahui perbedaan miom dan kista. Mereka menganggap miom dan kista adalah kondisi yang sama, padahal penyebab dan cara penanganannya berbeda.

Umumnya, perbedaan miom dan kista bisa dibedakan lewat letak tumbuh, ukuran, sifat kelainan, masa kemunculan, dan penyebabnya. Sedangkan untuk mendeteksinya, caranya dengan mencermati gejalanya.

Miom atau uterine fibroid, bisa diartikan sebagai kondisi ketika dinding rahim bagian dalam atau luar, ditumbuhi benjolan, yang berpotensi menyebabkan kehamilan. Umumnya penderita ini dialami wanita di usia 30 hingga 50 tahun.

Kista merupakan benjolan berisi nanah, udara, cairan, atau zat padat yang ada di bawah kulit. Biasanya benjolan tersebut, tumbuh di bagian tubuh mana saja, serta tidak bersifat tumor ganas atau kanker. Selain itu, Kista juga bisa tumbuh di bagian indung telur (ovarium).

Perbedaan Kista dan Miom Berdasarkan Penyebab

Perbedaan munculnya miom dan kista pada dasarnya belum dapat dipastikan penyebabnya secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kedua kondisi tersebut, di antaranya:

Baca Juga: Mengenal Kista Bartholin: Penyebab Nyeri pada Vagina dan Pengobatannya

Genetik

Faktor genetik atau keturunan memiliki peran dalam kemungkinan timbulnya miom atau kista. Ini berarti, risiko seseorang mengalami miom atau kista dapat meningkat jika ada saudara kandung, ibu, nenek, atau anggota keluarga lain dengan riwayat penyakit serupa.

Hormon

Produksi hormon estrogen dan progesteron secara berlebihan dalam ovarium dapat menjadi pemicu pertumbuhan miom. Sementara itu, kista ovarium, terutama pada kondisi seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), cenderung lebih sering terjadi pada wanita dengan kadar hormon androgen yang tinggi.

Usia Menstruasi Pertama Terlalu Dini

Terbentuknya miom juga berkaitan dengan usia menstruasi pertama pada wanita. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mengalami menstruasi terlalu dini, yakni sebelum usia 10 tahun, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami miom.

Meskipun miom dan kista umumnya dianggap tidak berbahaya, kedua kondisi tersebut kadang-kadang dapat menimbulkan keluhan yang mengganggu.

Dalam beberapa kasus, kista juga dapat menyebabkan masalah kesehatan lain, seperti infeksi, peradangan, atau gangguan fungsi organ di daerah di mana kista muncul.

Perbedaan Kista dan Miom Berdasarkan Gejala

Pertumbuhan miom dan kista seringkali tidak menunjukkan gejala, terutama jika ukurannya kecil atau jumlahnya terbatas. Gejala miom umumnya bergantung pada lokasi serta ukuran miom, dan jumlah miom yang muncul.

Meskipun begitu, dalam beberapa kasus, kemunculan miom dapat ditandai oleh perdarahan vagina, nyeri panggul, rasa sakit di perut, ketidaknyamanan saat berhubungan seksual atau menstruasi, serta frekuensi buang air kecil yang meningkat. Beberapa wanita mungkin juga mengalami kesulitan hamil akibat miom.

Gejala kista juga bervariasi tergantung pada lokasi tempat kista muncul. Meski umumnya bersifat jinak dan tidak selalu menunjukkan gejala khas, kista kadang-kadang dapat menyebabkan gejala seperti nyeri atau adanya benjolan di area di mana kista berkembang.

Halaman:

Tags

Terkini

Benarkah Menahan Bersin Bisa Merobek Saluran Pernapasan?

Jumat, 26 September 2025 | 15:44 WIB

Lebih Efektif Mana, Teh Pelangsing Hangat atau Dingin?

Kamis, 18 September 2025 | 22:25 WIB