SURATDOKTER.COM – Daun jelatang atau Urtica dioica merupakan salah satu tanaman liar yang banyak tumbuh di wilayah tropis dan sub tropis, termasuk di Indonesia.
Selain sebagai tanaman liar, daun jelatang juga identik dengan tanaman yang memilki bulu-bulu halus yang menimbulkan rasa gatal jika menyentuh kulit dan menyebabkan kulit memerah. Hal ini terjadi karena daun jelatang memiliki senyawa aktif Histamin.
Namun, jika diolah dengan tepat dan benar, daun jelatang ternyata memiliki segudang manfaat sebagai obat tradisional atau obat herbal. Termasuk sebagai obat asam urat dan juga untuk memperlancar ASI.
Baca Juga: Obat Asam Urat: Mengatasi Serangan Nyeri, Radang hingga Menurunkan Kadarnya
Tak hanya daun jelatang, akar jelatang juga memiliki khasiat yang sama karena ke duanya mengandung nutrisi yang dapat digunakan untuk memperbaiki kesehatan tubuh.
Kandungan akar dan daun jelatang di antaranya yaitu:
- Vitamin dan Mineral
- Vitamin A, C, K, dan B
- Zat besi
- Kalsium
- Magnesium
- Kalium
- Fosfor
- Protein
- Lemak
- Linoleic acid
- Palmitic acid
- Strearic acid
- Oleic acid
- Pigmen
- Beta-carotene
- Lutein
- Senyawa aktif
- Histamin
- Serorotin: senyawa ini dapat mempengaruhi mood dan perasaan sejahtera.
Baca Juga: 7 Pilihan Obat Herbal Asam Urat, Mudah Dibuat dan Tanpa Efek Samping
Menyembuhkan Asam Urat
Dilansir dari Arthritis Foundation, sebuah penelitian di Jerman menyebutkan bahwa ekstrak daun jelatang mengandung hox alpha atau zat anti radang. Zat ini yang dapat menekan pelepasan sitokin yang memicu peradangan pada sendi.
Cara mengonsumsi ekstrak daun jelatang bisa dalam bentuk kapsul, tablet, dan teh. Caranya ambil sejumlah daun jelatang segar, cuci bersih dan rebus dalam air panas beberapa menit. Minum air rebusan daun jelatang setidaknya dua kali sehari.
Memperlancar ASI
Canadian Journal House of Midwifery Resarch and Practice (2003) sebuah penelitian dari Kanada menyebutkan ibu menyusui dapat memperlancar ASI dengan daun jelatang.
Kandungan zat besi, kalium, fosfor, kalium, vitamin A, B, C, dan Kdapat memicu produksi ASI.