news

Menu MBG Rp10.000 per Porsi: Dari Sajian Rumahan di Sukabumi hingga Versi Minimalis di Depok

Minggu, 19 Oktober 2025 | 14:01 WIB
Isu mengenai menu MBG Rp10.000 per porsi

SURATDOKTER.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini kembali menjadi perbincangan publik setelah muncul perbandingan menu di berbagai daerah.

Meski sama-sama menggunakan anggaran Rp10.000 per porsi, tampilan dan isi makanan yang disajikan ternyata cukup beragam — dari menu lengkap ala rumahan hingga sajian sederhana yang sempat viral di media sosial.

Menurut Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang, angka Rp10.000 per porsi masih dinilai realistis untuk menghadirkan menu bergizi seimbang, termasuk lauk ayam dan telur.

Baca Juga: Kritik Menu MBG Pakai Burger, BGN Siapkan Langkah Baru Gandeng UMKM Lokal dan Larang Produk Pabrikan

Ia bahkan menambahkan bahwa Presiden Prabowo Subianto secara pribadi ikut menghitung komposisi gizi dalam setiap paket makanan MBG, agar tetap layak meski biayanya terjangkau.

Namun di lapangan, publik mendapati variasi yang cukup kontras antara satu wilayah dengan wilayah lain.

Sajian Penuh Warna dari Sukabumi

Dari dapur besar Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Cikaret, Kabupaten Sukabumi, aroma masakan rumahan menguar setiap pagi. Foto-foto dari lokasi ini bahkan sempat viral di media sosial karena tampilannya yang menggoda.

Dalam unggahan akun @folkative pada 11 Oktober 2025, terlihat deretan menu MBG yang disusun rapi dan penuh warna. Nasi putih hangat berpadu dengan ayam goreng, telur rebus, tumis sayuran, serta potongan buah segar. Penataannya menyerupai hidangan restoran dengan estetika yang menarik tanpa kehilangan nilai gizi.

Warganet ramai memuji dapur Sukabumi karena dianggap berhasil menghadirkan standar ideal program MBG, yakni bergizi, menarik, dan disajikan dengan penuh perhatian terhadap keseimbangan nutrisi anak sekolah.

Menu Sederhana dari Depok

Berbeda dengan Sukabumi, suasana lebih minimalis terlihat di Depok. Dalam unggahan akun @depokfeed pada 6 Oktober 2025, tampak menu MBG di salah satu sekolah dasar di wilayah Mampang yang terdiri dari kentang rebus, wortel, pangsit goreng, saus saset, dan jeruk.

Meski menunya sederhana, pihak pelaksana menilai kandungan gizinya tetap mencukupi kebutuhan harian anak. Namun, perbedaan penampilan dan porsi antara daerah membuat banyak warga menyoroti konsistensi standar pelaksanaan MBG.

Baca Juga: Kasus Keracunan Massal Cederai Citra MBG, Presiden Prabowo dan BGN Tegaskan Tujuan Awal: Pemenuhan Gizi Anak Indonesia

Sebagian menilai, menu minimalis perlu didukung dengan edukasi tambahan agar masyarakat memahami bahwa bentuk penyajian tidak selalu mencerminkan kualitas gizi. Selama komposisi protein, karbohidrat, dan serat terpenuhi, sajian sederhana pun bisa tetap sehat.

Hitung-Hitungan Gizi dan Tantangan di Lapangan

BGN memastikan bahwa setiap dapur MBG memiliki panduan nutrisi dan standar penyusunan menu yang disesuaikan dengan kondisi daerah. Meski demikian, faktor logistik, harga bahan pokok, serta kemampuan pengelolaan dapur menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga kualitas menu di seluruh Indonesia.

Halaman:

Tags

Terkini