SURATDOKTER.com - Akhir-akhir ini, perhatian publik tertuju pada kondisi kesehatan Presiden Joko Widodo setelah beredar informasi mengenai masalah kulit yang dialaminya.
Beragam dugaan pun bermunculan, salah satunya mengarah pada kemungkinan penyakit serius bernama Stevens-Johnson Syndrome (SJS), yakni gangguan kulit yang tergolong sebagai keadaan medis darurat.
Dugaan ini memicu beragam pendapat di masyarakat, termasuk dari kalangan praktisi kesehatan.
Baca Juga: Jokowi Alami Alergi Kulit Usai Kepulangannya dari Vatikan
Salah satu dokter kecantikan yang juga dikenal sebagai influencer, Richard Lee, turut memberikan pandangannya mengenai isu ini.
Ia menyampaikan bahwa dirinya tidak pernah melakukan pemeriksaan langsung terhadap Presiden, dan hanya menilai dari sejumlah foto dan video yang tersebar di media. Kendati demikian, ia merasa perlu meluruskan informasi yang terlanjur ramai dibicarakan.
Menurut penjelasannya, dugaan bahwa Presiden mengalami Stevens Johnson Syndrome dinilai tidak tepat. Ia menilai bahwa gejala yang muncul pada Jokowi tidak menunjukkan karakteristik khas dari kondisi tersebut.
Ia menyoroti bahwa SJS umumnya menyerang bagian mukosa tubuh, seperti mulut, mata, dan area genital. Namun, dari dokumentasi visual yang beredar, tidak tampak adanya kerusakan pada mukosa Presiden.
Lebih lanjut, Richard menyampaikan bahwa bibir dan mata Jokowi terlihat dalam kondisi normal dan tidak menunjukkan tanda-tanda peradangan parah seperti yang biasa dialami pasien dengan SJS.
Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa gangguan yang dialami lebih mendekati alergi sistemik daripada sindrom kulit berat seperti SJS.
Stevens Johnson Syndrome sendiri merupakan reaksi serius dari sistem imun terhadap obat-obatan tertentu atau infeksi. Kondisi ini ditandai dengan munculnya lesi atau luka pada kulit dan mukosa, serta disertai gejala lain seperti demam, nyeri, dan lemas.
Jika tidak ditangani dengan cepat, kondisi ini dapat membahayakan nyawa penderitanya. Oleh sebab itu, diagnosis yang akurat menjadi hal yang sangat penting dalam menangani kasus semacam ini.
Baca Juga: Mengungkap Vitiligo: Ketika Warna Kulit Menghilang Perlahan
Terkait kondisi Presiden, Richard juga mengingatkan bahwa dugaan terhadap penyakit serius tidak bisa hanya berdasar pada tampilan luar. Pemeriksaan laboratorium seperti tes darah sangat dibutuhkan untuk memastikan penyebab pasti dari gangguan yang terjadi.