Kebijakan ini sangat membantu, karena banyak kasus penyakit ringan hingga sedang yang sebenarnya dapat ditangani oleh tenaga medis Indonesia di klinik tersebut tanpa harus langsung dirujuk ke rumah sakit besar.
KKHI juga berperan sebagai pos awal untuk memeriksa kondisi jemaah yang memerlukan perawatan lanjutan.
Pihak Arab Saudi pun menunjukkan sikap terbuka dan mendukung, dengan tetap menaruh perhatian besar pada keamanan serta kenyamanan para jemaah.
Langkah ini diapresiasi oleh pihak Kementerian Agama sebagai bentuk penghargaan terhadap hubungan bilateral yang baik serta kepercayaan terhadap sistem kesehatan yang dibawa oleh tim medis dari Indonesia.
Jumlah jemaah yang besar ditambah kondisi cuaca yang cukup ekstrim membuat layanan ambulans dan klinik asal Indonesia sangat penting untuk menjaga kesehatan para jemaah selama menjalankan ibadah di Tanah Suci.
Kebijakan ini juga memperkuat komitmen pemerintah Indonesia dalam memastikan para jemaah dapat menjalankan ibadah dengan kondisi tubuh yang lebih terjaga dan nyaman.
Melalui pendekatan diplomasi yang intensif, pemerintah Indonesia berhasil memberikan perlindungan yang lebih optimal bagi warganya di tengah padatnya penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.
Keberhasilan ini menjadi catatan penting bahwa perhatian terhadap layanan kesehatan bukan hanya soal teknis medis, tetapi juga soal kebijakan dan kerja sama antarnegara.***