SURATDOKTER.com - James Harrison, seorang pendonor darah asal Australia, telah meninggal dunia pada 17 Februari 2025 di usia 88 tahun.
Harrison dikenal luas sebagai "laki-laki dengan lengan emas" di Australia, berkat kontribusinya yang luar biasa dalam menyelamatkan lebih dari dua juta bayi.
Plasma darahnya mengandung antibodi langka yang dikenal sebagai Anti-D, yang sangat penting untuk perawatan ibu hamil yang darahnya berisiko menyerang janin dalam kandungannya.
Baca Juga: Berikut Ini yang Harus Disiapkan Sebelum dan Sesudah Melakukan Donor Darah
Pada usia 14 tahun, Harrison menerima transfusi darah setelah menjalani operasi dada besar. Pengalaman itu membuatnya berjanji untuk menjadi pendonor darah.
Ketika ia berusia 18 tahun, ia mulai mendonorkan plasma darahnya secara rutin setiap dua minggu. Hingga usia 81 tahun, ia terus melakukannya dengan penuh dedikasi.
Selama bertahun-tahun, Harrison mencatatkan rekor dunia untuk jumlah plasma darah yang disumbangkan, sebuah prestasi yang ia pertahankan hingga tahun 2022, saat seorang pria dari Amerika Serikat berhasil melampauinya.
Harrison tidak hanya merasa bangga dengan kontribusinya, tetapi juga merasa bahagia mengetahui bahwa kebaikannya telah membantu banyak keluarga.
Salah satu anaknya, Tracey Mellowship, menyatakan bahwa ayahnya merasa sangat bangga karena telah menyelamatkan banyak nyawa tanpa harus menanggung biaya atau rasa sakit.
Bahkan, Tracey dan dua cucunya juga menerima imunisasi Anti-D, sebuah bukti nyata betapa luasnya dampak positif dari sumbangan ayahnya.
Plasma darah yang disumbangkan oleh Harrison mengandung antibodi Anti-D yang sangat langka. Antibodi ini digunakan untuk membuat obat yang diberikan kepada ibu hamil untuk mencegah terjadinya penyakit hemolitik pada janin atau bayi yang baru lahir, sebuah kondisi yang terjadi ketika darah ibu tidak cocok dengan darah bayi dalam kandungannya.
Dalam kasus ini, tubuh ibu akan menghasilkan antibodi yang menyerang darah bayi, yang dapat menyebabkan anemia berat, gagal jantung, bahkan kematian pada bayi. Sebelum penemuan antibodi Anti-D pada tahun 1960-an, satu dari dua bayi yang didiagnosis dengan kondisi ini meninggal dunia.
Baca Juga: Coba Donor Darah Pertama Kali, Cinta Laura Jadi Tahu Dirinya Memiliki Golongan Darah Langka
Kini, meskipun hanya ada sekitar 200 pendonor darah yang dapat menghasilkan antibodi Anti-D di Australia, kontribusi mereka sangat berharga.