SURATDOKTER.com - Oksigen medis merupakan kebutuhan mendasar dalam dunia kesehatan.
Banyak prosedur medis, mulai dari perawatan pasien dengan gangguan pernapasan hingga operasi, bergantung pada pasokan oksigen yang memadai.
Namun, laporan terbaru mengungkap bahwa akses terhadap oksigen medis yang aman dan terjangkau masih menjadi masalah besar di berbagai negara, terutama di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Baca Juga: Kasus Pneumonia di Indonesia Pecahkan Rekor Sepanjang 2024
Kebutuhan Oksigen yang Mendesak
Setiap tahun, lebih dari 370 juta orang di seluruh dunia memerlukan oksigen medis sebagai bagian dari perawatan mereka.
Sayangnya, hanya kurang dari sepertiga dari jumlah tersebut yang benar-benar mendapatkannya. Kekurangan pasokan ini berisiko membahayakan kesehatan dan nyawa banyak orang.
Pada puncak pandemi Covid-19, kondisi ini semakin parah. Banyak pasien di negara-negara miskin meninggal akibat tidak mendapatkan oksigen yang mereka butuhkan, bahkan di rumah sakit.
Krisis ini menunjukkan betapa pentingnya ketersediaan oksigen medis dalam sistem kesehatan global.
Investasi untuk Meningkatkan Ketersediaan Oksigen
Laporan yang diterbitkan dalam The Lancet Global Health menyoroti bahwa untuk meningkatkan akses terhadap oksigen medis, dibutuhkan investasi sekitar $6,8 miliar.
Namun, dengan kondisi ekonomi global saat ini, tantangan dalam merealisasikan investasi tersebut semakin besar.
Meskipun begitu, pemerintah dan organisasi pendanaan diharapkan dapat memprioritaskan pengadaan oksigen medis.
Hal ini karena oksigen tidak dapat dipisahkan dari berbagai aspek layanan kesehatan, termasuk perawatan pasien dengan pneumonia, infeksi berat seperti sepsis dan malaria, serta prosedur medis lainnya.
Baca Juga: CDC Peringatkan Akan Adanya Penyakit Virus Sudan yang Mematikan
Beberapa negara telah mulai mengambil langkah untuk meningkatkan ketersediaan oksigen medis. Nigeria, misalnya, telah mendirikan sekitar 20 pabrik oksigen di rumah sakit serta mempertimbangkan pembangunan pabrik oksigen cair untuk memenuhi kebutuhan di daerah perkotaan.