news

Mengandung Klorat Tinggi Coca-cola Menarik Produknya di Pasar Eropa, Bagaimana dengan Indonesia?

Kamis, 30 Januari 2025 | 22:55 WIB
Coca-cola Ditarik Peredarannya dari Eropa karena Mengandung Klorat Tinggi (Instagram/Cocacola_id)

 

SuratDokter.com - Baru-baru ini Coca-cola menarik sejumlah produknya dari peredaran di beberapa negara Eropa. Hal ini dilakukan setelah ditemukannya kadar klorat yang tinggi dalam minuman tersebut.

Dilansir AFP pada Kamis, 30 Januari 2025, penarikan ini juga mencakup beberapa varian soda lainnya, seperti Coke dan Sprite.

Produk yang Terdampak dan Negara yang Terpengaruh

Menurut Coca-Cola Europacific Partners Belgium, produk yang mengandung kadar klorat tinggi telah beredar di Belgia, Belanda, Inggris, Jerman, Prancis, dan Luksemburg sejak November.

Jumlah pastinya belum diketahui, akan tetapi pihak perusahaan mengakui bahwa jumlah yang terdampak cukup besar.

"Kami tidak memiliki angka pasti, tetapi jelas bahwa itu adalah jumlah yang cukup besar," ujar manajemen Coca-Cola Europacific Partners Belgium kepada AFP.

Klorat sendiri dapat ditemukan dalam makanan akibat penggunaan disinfektan berbasis klorin dalam pengolahan air dan makanan.

Risiko Kesehatan Akibat Klorat

Otoritas Keamanan Pangan Eropa (EFSA) menjelaskan bahwa paparan klorat dalam jangka panjang dapat berisiko terhadap kesehatan anak-anak, terutama mereka yang memiliki defisiensi yodium ringan hingga sedang.

Efeknya dapat mengganggu penyerapan yodium dalam tubuh, yang berpotensi memengaruhi fungsi hormon tiroid.

Baca Juga: 8 Minuman yang Tampak Aman Tapi Berbahaya Jika Diminum Saat Perut Kosong

Seorang profesor ahli racun dan perawatan kritis di Rumah Sakit Universitas Antwerp, Philippe Jorens, menyatakan bahwa risiko kesehatan akibat konsumsi minuman ini sebenarnya baru muncul jika seseorang mengonsumsinya dalam jumlah sangat besar.

"Anda harus mengonsumsi begitu banyak botol berbeda untuk melihat efeknya," ujar Jorens kepada penyiar publik Belgia, VTM.

Langkah Penarikan Produk

Coca-Cola Europacific Partners Belgium memastikan bahwa sebagian besar produk terdampak yang belum terjual telah ditarik dari pasar.

"Mayoritas produk yang terdampak dan tidak terjual telah ditarik dari rak-rak toko, dan kami terus mengambil langkah-langkah untuk menarik semua produk yang tersisa dari pasar," ungkap perusahaan.

Namun, cabang Coca-Cola di Prancis menyebutkan bahwa analisis dari para ahli independen menunjukkan risiko akibat konsumsi produk tersebut sangat rendah.

Halaman:

Tags

Terkini