SuratDokter.com- Para pejabat kesehatan sedang mencari tahu penyebab dari puluhan kematian yang tidak dapat dijelaskan di Republik Demokratik Kongo.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Afrika, kemungkinan besar bentuk malaria yang parah bertanggung jawab atas kematian tersebut berdasarkan tes laboratorium sejauh ini.
Penyakit ini telah membunuh sedikitnya 37 orang dan membuat 592 orang sakit, menurut CDC Afrika. Sebelumnya, otoritas lokal mengatakan bahwa jumlah kematian melebihi 140 orang.
Baca Juga: Pejabat Kesehatan Congo Menyelidiki Penyakit Misterius Setelah 143 Orang Meninggal
Pejabat kesehatan di Afrika menyebut penyakit ini sebagai "Disease X" sambil menunggu hasil tes.
CDC Afrika melaporkan bahwa tes laboratorium dari sampel 51 orang menunjukkan bahwa wabah malaria mungkin menjadi penyebab kasus-kasus tersebut.
Masalah kesehatan lain yang bersamaan terjadi diantara penduduk, seperti malnutrisi dan infeksi virus dapat memperburuk penyakit ini.
Penasihat utama direktur jenderal CDC Afrika, Dr. Ngashi Ngongo, dalam sebuah pengarahan pers mengatakan bahwa diagnosis mengarah lebih pada malaria.
Ngongo juga mengatakan dalam pengarahan hari Kamis bahwa CDC Afrika belum mengesampingkan hipotesis kedua bahwa beberapa jenis infeksi virus yang dikombinasikan dengan malaria dan malnutrisi, di mana sebagian besar bertanggung jawab atas penyakit ini.
Ngongo menambahkan bahwa satu orang yang meninggal mengalami gejala demam berdarah, kondisi yang mengancam jiwa yang terkait dengan infeksi virus.
Baca Juga: Sebagian Pasien Meninggal Karena Penyakit Misterius Ternyata Juga Positif Kena Malaria
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pengujian masih berlangsung dan belum mengonfirmasi diagnosis.
Untuk itu, WHO menyarankan bahwa malaria bisa menjadi penyebab atau berkontribusi pada kasus-kasus tersebut.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menambahkan bahwa 10 dari 12 sampel awal yang dikumpulkan dari orang sakit di daerah tersebut terbukti positif untuk malaria.