Menurut WHO, kasus-kasus tersebut terjadi di bagian pedesaan provinsi Kwango di barat daya Kongo, yang memiliki akses terbatas ke pengujian laboratorium dan sulit dijangkau dengan jalan darat.
Baca Juga: Penyakit Misterius Dinga Dinga Menyerang Warga Uganda: Penyakit Bergetar Seolah Buat Warga ”Menari”
Kementerian Kesehatan Kongo mengeluarkan pernyataan resmi yang menginstruksikan masyarakat untuk tidak menangani jenazah orang yang meninggal setelah mengalami gejala seperti flu tanpa melibatkan otoritas kesehatan yang berwenang.
Kementerian juga menyarankan masyarakat untuk menghindari perkumpulan massal dan melaporkan penyakit atau kematian yang mencurigakan.***
Artikel Terkait
Fakta Perbedaan Malaria dan DBD, Sama-Sama Disebabkan Nyamuk, tapi Beda Gejala! Simak Biar Tidak Salah Kaprah
DHP, Obat untuk Malaria Tidak Lagi Ditanggung Oleh BPJS Kesehatan, Berikut Faktanya!
Kenali Penyebab dan Gejala Penyakit Malaria beserta Cara Pencegahannya
Solidaritas: Indonesia Berikan Bantuan Terkait Penanganan Mpox atau Cacar Monyet Pada Afrika
Waspada! Demam Babi Afrika Sudah Masuk ke 32 Provinsi di Indonesia