Kasus Ibu Hamil di Papua Ditolak 4 Rumah Sakit, DPR dan Pemerintah Minta Audit Layanan Kesehatan 3T

Upaya ini diharapkan mampu mengungkap hambatan sistemik yang menyebabkan terjadinya penolakan pasien berulang.

Kasus yang terjadi pada 16–19 November 2025 itu menimpa Irene Sokoy, seorang ibu hamil yang mengalami kontraksi dan membutuhkan penanganan segera.

Namun, empat rumah sakit rujukan diketahui tidak dapat menerima pasien dengan alasan mulai dari dokter kandungan yang tidak tersedia, ruang NICU yang penuh, renovasi ruang bedah, hingga permintaan uang muka yang tidak mampu dipenuhi keluarga.

Setelah ditolak di RSUD Yowari, RS Dian Harapan, RSUD Abepura, dan RS Bhayangkara Jayapura, kondisi Irene memburuk. Ia akhirnya meninggal dunia dalam perjalanan menuju RSUD Jayapura sebelum mendapatkan tindakan medis yang dibutuhkan.

Insiden ini menyoroti masih rentannya layanan kesehatan di wilayah dengan keterbatasan sumber daya. Pemerintah pusat berharap audit yang dilakukan dapat menghasilkan langkah pembenahan yang jelas dan terukur, mulai dari peningkatan fasilitas hingga penataan ulang sistem rujukan di daerah.

Baca Juga: Prabowo Soroti Murid Tak Hormat pada Guru, Begini Dampaknya bagi Kesehatan Psikologis di Sekolah

Tragedi ini menjadi pengingat bahwa akses kesehatan yang merata bukan hanya soal ketersediaan rumah sakit, tetapi juga kesiapan sumber daya manusia, pembiayaan, serta koordinasi antarfasilitas.

Pemerintah menegaskan komitmennya agar kejadian serupa tidak terjadi kembali dan menegaskan bahwa setiap warga berhak atas layanan kesehatan yang aman dan layak.***