Ia kini bisa kembali beraktivitas seperti biasa dan menjalani hidup dengan normal.
Kasus ini mengindikasikan adanya kelalaian dalam tindakan medis atau proses pascaoperasi di rumah sakit sebelumnya.
Putra Mistono, Yusro, mengungkapkan kekecewaannya terhadap pelayanan RSUD Kalisari Batang. Ia menilai kesalahan diagnosis dan kelalaian prosedur telah menyebabkan penderitaan panjang bagi ayahnya — bukan hanya secara fisik, tetapi juga psikis dan sosial.
Keluarga berencana menempuh langkah hukum dan melaporkan kasus ini kepada pihak berwenang agar mendapatkan pertanggungjawaban dan keadilan.
Hingga saat ini, pihak rumah sakit belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan malpraktik tersebut.
Kasus Mistono menjadi peringatan penting tentang perlunya kehati-hatian dalam diagnosis dan tindakan medis.
Kesalahan kecil dalam prosedur operasi dapat menimbulkan dampak besar — baik bagi kesehatan pasien maupun kepercayaan publik terhadap sistem pelayanan kesehatan.
Selain itu, komunikasi antara tenaga medis dan pasien juga harus dilakukan secara transparan dan empatik. Pasien berhak mengetahui hasil pemeriksaan dengan benar, serta mendapatkan penjelasan yang akurat mengenai kondisi kesehatannya.
Pemerintah diharapkan memperkuat pengawasan terhadap rumah sakit daerah dan memastikan setiap tindakan medis dilakukan sesuai standar profesi dan etika kedokteran.***
Artikel Terkait
Viral! Korban Malpraktik Klinik Kecantikan: 12 Jam Kejang Setelah Overdosis Anastesi Tapi Malah Dikira Kesurupan
Kembali Viral, Diduga Menjadi Korban Malpraktik, Alat Kelamin Bocah 10 Tahun Terpotong habis Saat Sunat Laser
Diduga Terjadi Malpraktik Oleh Dokter RSCM, Balita Ini Alami Kebocoran Usus
Diduga Terjadi Malpraktik Oleh Dokter di Jatim, Hidung Para Wanita Ini Bengkok Hingga Bernanah
Miris! Seorang Wanita di Bekasi Lumpuh Usai Melahirkan Anak Keempatnya, Diduga Adanya Malpraktik: Suami Kabur, Anaknya Putus Sekolah