• Senin, 22 Desember 2025

Cuaca Terik Melanda Kota-Kota di Jawa–Bali: Apa Artinya untuk Tubuh Anda?

Photo Author
- Minggu, 19 Oktober 2025 | 15:09 WIB
Cuaca terik melanda kota  di Jawa–Bali
Cuaca terik melanda kota di Jawa–Bali

SURATDOKTER.com - Beberapa hari terakhir, banyak wilayah di Jawa hingga Bali dan secara umum bagian tengah dan selatan Indonesia mengalami suhu maksimum yang cukup tinggi—di kisaran 35–37 °C.

Menurut BMKG, ada tiga penyebab utama:

  • Posisi gerak semu matahari yang pada bulan Oktober berada sedikit di selatan ekuator, sehingga sinar matahari jatuh lebih tegak di bagian wilayah selatan dan tengah Indonesia.
  • Dominasi angin timuran (monsun Australia) yang membawa massa udara kering dan hangat ke wilayah Indonesia sehingga awan yang menahan panas minim.
  • Kondisi “langit cerah” (minim tutupan awan) yang mengizinkan radiasi matahari langsung sampai ke permukaan bumi tanpa banyak terhambat.

Ketiga faktor ini bersinergi dalam fase pancaroba — yaitu masa peralihan dari musim kemarau menuju musim hujan — sehingga tubuh kita menghadapi kondisi cuaca yang tak biasa: siang sangat panas, sore atau malam bisa berbalik hujan atau petir.

Baca Juga: Masuki Musim Pancaroba, Waspadai 8 Penyakit Berikut Ini

Dampak Kesehatan yang Harus Diwaspadai

Cuaca panas ekstrem bukan sekadar membuat kita merasa tak nyaman — ada beberapa risiko kesehatan yang perlu diingat:

  • Dehidrasi dan kelelahan panas: Paparan sinar UV yang tinggi ditambah udara kering dapat mempercepat kehilangan cairan tubuh. BMKG menyebut indeks UV dalam beberapa wilayah berada di level yang bisa menimbulkan iritasi kulit atau mata hanya dalam hitungan menit.
  • Heat-stroke atau kelelahan akibat suhu panas: Aktivitas fisik berat di bawah panas langsung bisa meningkatkan risiko tubuh menjadi terlalu panas, organ dalam kewalahan, bahkan bisa terjadi pingsan.
  • Fluktuasi cuaca mendadak: Karena ini masa peralihan musim, siang bisa sangat panas namun sore atau malam tiba-tiba ada hujan lebat atau petir. Perubahan mendadak seperti itu bisa memicu gangguan pada tubuh yang belum menyesuaikan.
  • Paparan sinar UV yang meningkat: Saat tutupan awan minim, sinar UV langsung bisa menembus hingga kulit. Risiko iritasi kulit, mata, bahkan penuaan dini atau kerusakan jangka panjang bisa meningkat.

Persiapan Tubuh Agar Tetap Fit Saat Pancaroba

Untuk menjaga kesehatan tubuh di tengah kondisi cuaca seperti ini, berikut lima langkah praktis:

  • Perbanyak asupan cairan — Minum air putih secara cukup setiap hari, terutama saat aktivitas di luar. Hindari minuman terlalu manis atau berkafein yang bisa mempercepat dehidrasi.
  • Lindungi diri dari sinar matahari langsung — Saat berada di luar ruangan antara pukul 10.00–15.00 WIB, gunakan pelindung seperti topi, kacamata hitam, payung, jaket ringan, dan tabir surya dengan SPF sesuai kebutuhan. BMKG menyarankan hal ini secara khusus.
  • Hindari aktivitas berat pada siang hari — Bila memungkinkan, lakukan aktivitas fisik berat di pagi lebih awal atau sore setelah panas berkurang.
  • Pilih pakaian yang longgar dan bernapas — Kenakan pakaian berbahan ringan dan warna terang agar panas tidak diserap banyak oleh pakaian, dan sirkulasi udara tetap baik.
  • Perhatikan perkembangan cuaca sore-malam — Karena potensi hujan lebat, petir, atau angin kencang bisa meningkat saat sore atau malam dalam fase peralihan musim. Siapkan payung atau jas hujan serta jangan lupa kondisi rumah tetap mendapatkan ventilasi baik untuk mencegah pengap dalam ruangan.

Baca Juga: Kenapa Musim Panas Masih Hujan? Waspadai Dampak Kemarau Basah

Saat masa peralihan musim (pancaroba), tubuh kita berada dalam kondisi yang menantang: siang bisa terasa sangat panas karena posisi matahari, angin kering, dan tutupan awan minim; sore atau malam bisa membawa hujan lebat secara tiba-tiba.

Informasi dari BMKG menunjukkan bahwa fenomena ini bukan kebetulan semata tetapi kombinasi dari faktor meteorologi yang spesifik.

Dengan memahami penyebabnya dan melakukan langkah-langkah sederhana di atas, kita bisa menjaga kebugaran tubuh dan meminimalkan dampak negatif dari cuaca ekstrem ini.

Jaga kesehatan Anda — minum cukup, lindungi diri dari sinar matahari, dan tetap waspada terhadap perubahan cuaca.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tia mardwi

Sumber: BMKG, tribatanews, Detik, Promedia

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X