SURATDOKTER.com - Nama Sir Arthur Conan Doyle hampir selalu diingat bersama sosok detektif fiksi paling legendaris, Sherlock Holmes.
Karakter ini ia ciptakan lebih dari seratus tahun lalu, namun tetap melekat di hati para pembaca di seluruh dunia.
Meski dikenal sebagai penulis kisah misteri, Doyle ternyata memiliki perjalanan hidup yang jauh lebih berwarna, termasuk kiprahnya di bidang kemanusiaan dan kesehatan.
Masa Muda dan Pendidikan
Doyle lahir pada 22 Mei 1859 di Edinburgh, Skotlandia, bernama lengkap Sir Arthur Ignatius Conan Doyle. Ia tumbuh dalam lingkungan yang akrab dengan seni dan sastra, namun jalur pendidikan yang ditempuhnya justru mengarah ke bidang kedokteran.
Sekolah Jesuit di Lancashire, Inggris, menjadi awal mula pendidikan formalnya dimulai, yaitu pada tahun 1868, dilanjutkan dengan setahun belajar di Feldkirch, Austria. Setelah itu, ia kembali ke Edinburgh untuk melanjutkan studi kedokteran.
Baca Juga: Kisah Hidup Dokter THT Hafid: Dari Lulusan Luar Negeri ke Kolong Jembatan
Karier Menulis yang Mendunia
Meskipun berprofesi sebagai dokter, Doyle memiliki minat besar dalam menulis. Pada awal-awal tahun kariernya, ia menciptakan Sherlock Holmes, tokoh detektif yang dikenal karena logika tajam dan kemampuan deduksi yang luar biasa.
Selain kisah Holmes, Doyle menulis berbagai karya lain, mulai dari novel misteri, buku sejarah, hingga kumpulan puisi. Beberapa karya terkenalnya di luar seri Holmes antara lain The Mystery of Cloomber (1889), The Stark Munro Letters (1895), dan The Great Boer War (1900).
Doyle dikenal sebagai penulis yang mampu menghadirkan cerita misteri yang membuat pembaca berpikir, sekaligus narasi sejarah yang kaya nuansa.
Pemikirannya yang logis dan tajam juga tercermin dalam banyak kutipannya, salah satunya tentang pentingnya mengeliminasi hal yang mustahil untuk menemukan kebenaran.
Pengabdian di Dunia Medis
Selain dunia sastra, Doyle memiliki peran penting di bidang kemanusiaan. Pada masa Perang Boer di Afrika Selatan, ia turut berkontribusi di rumah sakit Bloemfontein.
Pengabdian ini menjadi salah satu alasan ia dianugerahi gelar bangsawan “Sir” pada tahun 1902. Perannya di rumah sakit bukan hanya membantu merawat korban perang, tetapi juga memberikan dukungan moral dan medis pada masa yang penuh tantangan tersebut.
Pengalaman di lapangan membuat Doyle memahami betapa pentingnya pelayanan kesehatan dalam situasi darurat. Kiprahnya di bidang medis ini menjadi bagian penting dari warisan hidupnya yang jarang diketahui banyak orang.
Artikel Terkait
Jeritan Perempuan di "Peternakan Telur" Georgia: Kisah Kelam di Balik Industri Kesuburan
Kisah Pemuda Suriah yang Berhasil Menjadi Dokter Dengan Dukungan Penuh dari Ayahnya yang Down Syndrome
Fetus In Fetu: Kisah Seorang Pria yang Hidup Dengan Kembarannya di Dalam Perut Selama 36Tahun
Kisah Bayi 16 Bulan Meninggal Setelah Terserang Amuba Pemakan Otak dari Wahana Air
Ajaib! Kisah Bayi Asal Texas yang Dilahirkan Dua Kali!