SURATDOKTER.com - Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, saat ini diketahui tengah menjalani masa pemulihan dari gangguan kesehatan pada kulit yang dialaminya setelah melakukan perjalanan dinas ke luar negeri.
Alergi kulit yang dideritanya muncul beberapa hari setelah ia kembali dari Vatikan, tempat di mana ia menghadiri acara pemakaman tokoh agama penting dunia.
Baca Juga: Alergi Air Atau Aquagenic Urticaria: Gejala Hingga Penangannya
Informasi ini disampaikan oleh salah satu ajudan presiden yang turut mendampingi dalam sejumlah kegiatan. Ia menjelaskan bahwa reaksi alergi tersebut kemungkinan besar dipicu oleh perubahan cuaca yang cukup drastis.
Selama berada di Vatikan, suhu udara dan kelembapannya berbeda jauh dengan iklim di Indonesia. Setelah kembali ke tanah air, tubuh Presiden harus beradaptasi kembali dengan kondisi lingkungan yang berbeda. Dalam proses penyesuaian inilah, gejala alergi mulai timbul.
Menurut penjelasan lebih lanjut, gejala yang muncul tidak sampai mengarah pada kondisi medis berat. Ajudan Presiden memastikan bahwa tidak ada indikasi penyakit serius atau dugaan autoimun yang menyerang.
Ia menegaskan bahwa semua keluhan telah ditangani oleh dokter pribadi yang bertanggung jawab langsung atas kesehatan Presiden. Penanganan dilakukan secara profesional, dan kondisi kulit beliau perlahan menunjukkan perbaikan.
Di tengah masa pemulihan, aktivitas Presiden tidak sepenuhnya berhenti. Ia bahkan sempat mengikuti kegiatan luar ruangan saat hari bebas kendaraan bermotor akhir pekan lalu.
Hal ini menunjukkan bahwa secara fisik, Presiden tetap dalam keadaan bugar, meskipun masih dalam pengawasan dokter terkait reaksi kulit yang dialaminya.
Alergi kulit sendiri merupakan respons tubuh terhadap zat atau kondisi tertentu yang dianggap sebagai ancaman, meskipun sebenarnya tidak berbahaya bagi kebanyakan orang.
Baca Juga: Orang yang Memiliki Alergi Lebih Jarang Terkena Kanker
Reaksi ini bisa muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari kemerahan, ruam, gatal, hingga pembengkakan ringan. Faktor pemicunya sangat beragam, mulai dari cuaca ekstrem, paparan bahan kimia, makanan, hingga stres dan perubahan lingkungan secara tiba-tiba.
Dalam kasus Presiden Jokowi, perubahan suhu dan kelembapan saat berada di Eropa, serta proses adaptasi kembali saat kembali ke Indonesia, diduga menjadi pemicu utama.
Alergi semacam ini memang bisa muncul tanpa peringatan, terutama jika seseorang memiliki riwayat sensitif terhadap perubahan iklim.
Artikel Terkait
Waspada, Alergi Bisa Picu Asma. Berikut Cirinya!
Keripik Lays Ditarik Kembali dari Pasaran Sehubungan Dengan Adanya Potensi Alergi
Orang yang Memiliki Alergi Lebih Jarang Terkena Kanker
Wanita 25 Tahun di Inggris Mengalami Urtikaria Aquagenik: Penyakit Langka Karena Alergi Air
Alergi Air Atau Aquagenic Urticaria: Gejala Hingga Penangannya