• Senin, 22 Desember 2025

Mendekati Puncak Haji, Jemaah Haji Banyak yang Terkena Gangguan Tulang dan Sendi

Photo Author
- Senin, 2 Juni 2025 | 12:02 WIB
Kemenkes ungkap banyak jemaah haji alami gangguan tulang dan sendi
Kemenkes ungkap banyak jemaah haji alami gangguan tulang dan sendi

SURATDOKTER.com - Menjelang puncak ibadah haji yang diselenggarakan berlangsung pada 5 Juni 2025, jutaan jemaah dari berbagai penjuru dunia terus berdatangan ke Tanah Suci.

Namun di tengah khusyuknya suasana ibadah, muncul laporan mengenai sejumlah jemaah Indonesia yang mengalami gangguan kesehatan, khususnya pada sistem muskuloskeletal—yang mencakup tulang, otot, dan sendi.

Berdasarkan data dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), hingga akhir Mei 2025, sebanyak 79 persen jemaah asal Indonesia masuk dalam kategori berisiko tinggi mengalami masalah tulang dan sendi.

Baca Juga: Suhu di Arafah Diprediksi Capai 50 Derajat Celcius Saat Wukuf, Dirjen PHU Sarankan Jemaah Calon Haji Tidak Sering Keluar Tenda

Kelompok lansia menjadi bagian terbesar dalam kategori ini, mengingat faktor usia yang memang rentan terhadap gangguan gerak dan cedera.

Catatan medis menunjukkan bahwa dari ratusan jemaah yang dirawat inap di rumah sakit Arab Saudi, terdapat puluhan kasus yang melibatkan dislokasi sendi, patah tulang, bahkan kombinasi keduanya pada tangan dan kaki.

Sejumlah jemaah mengalami keluhan nyeri pada persendian dan pembengkakan di kaki, sehingga memerlukan perawatan langsung dari tenaga kesehatan di kelompok kloter masing-masing.

Sebagian cedera besar disebabkan oleh kejadian terjatuh, baik ketika turun dari bus, terpeleset di kamar mandi yang licin, maupun saat menjalankan ibadah seperti tawaf dan sai yang memerlukan tenaga fisik yang cukup besar.

Di lokasi-lokasi tersebut, keramaian dan kepadatan menjadi faktor risiko tambahan, terutama bagi jemaah lanjut usia atau mereka yang memiliki keterbatasan fisik.

Tim kesehatan haji menyarankan para jemaah yang merasakan keluhan ringan seperti pegal atau bengkak di area sendi untuk segera mengurangi aktivitas dan mencoba penanganan mandiri, misalnya dengan mengompres bagian yang nyeri menggunakan air dingin.

Jika kondisi memburuk, disarankan segera menghubungi petugas kesehatan terdekat agar bisa dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.

Tak hanya itu, diperlukan kerja sama dari jemaah yang lebih muda agar bisa mendampingi dan membantu para lansia selama kegiatan haji berlangsung.

Baca Juga: Suhu Saat Wukuf di Arafah Diprediksi Capai 50 Derajat Celcius, Dirjen PHU Imbau Jemaah Haji Tidak Sering Keluar dari Tenda Penginapan

Memberikan prioritas kepada lansia saat turun dari bus, menjaga jarak yang aman selama beribadah, serta menemani mereka di tempat-tempat rawan kecelakaan dapat membantu mencegah kejadian yang membahayakan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: Kemenkes, Riset Tim Suratdokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X