Kepala Dinas Kesehatan Milwaukee menyatakan bahwa saat ini telah terdeteksi tiga siswa tambahan yang mengalami peningkatan kadar timbal.
Namun, penyelidikan masih dilakukan untuk memastikan apakah paparan terjadi di sekolah atau lokasi lain yang berhubungan dengan keluarga siswa.
Di tengah keterbatasan anggaran dan sumber daya, Milwaukee sempat mengajukan bantuan teknis dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dalam bentuk tim ahli epidemiologi.
Sayangnya, permintaan ini ditolak karena program penanggulangan timbal di lembaga tersebut telah dihentikan akibat pemangkasan anggaran. Penolakan ini membuat upaya pemerintah lokal semakin berat dalam menangani kasus secara menyeluruh.
Meskipun demikian, klinik-klinik darurat untuk tes darah anak-anak tetap diadakan secara berkala di beberapa sekolah untuk mempermudah akses masyarakat. Tes darah juga disarankan bagi para pekerja sekolah seperti petugas kebersihan yang mungkin juga terpapar timbal.
Milwaukee adalah kota yang memiliki banyak bangunan tua, terutama di bagian utara, yang membuatnya lebih rentan terhadap masalah ini. Data kesehatan setempat menunjukkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, sekitar satu dari lima anak di daerah tersebut pernah mengalami kadar timbal yang melebihi batas aman.
Krisis ini menjadi pengingat penting akan perlunya pemeliharaan rutin bangunan sekolah serta pengawasan ketat terhadap penggunaan material berbahaya.
Langkah pencegahan seperti pengecatan ulang dengan lapisan cat aman dan pemeriksaan berkala harus menjadi prioritas utama agar lingkungan belajar tetap sehat dan aman bagi anak-anak.***
Artikel Terkait
Permen Karet Ternyata Mengandung Ribuan Mikroplastik Sekalipun Berlabel 'Alami'
Klaim Kasus Lama, POGI Ikut Investigasi Dugaan Pelecehan Seksual Dokter Kandungan di Garut
Sempat Terkena Pneumonia Ganda, Paus Fransiskus Akhirnya Meninggal Dunia di Usia 88 Tahun
188 Petugas Kesehatan Dikirimkan Untuk Melayani Jemaah Haji Indonesia di Arab Saudi
Viral! Korban Malpraktik Klinik Kecantikan: 12 Jam Kejang Setelah Overdosis Anastesi Tapi Malah Dikira Kesurupan