Neurodiversitas mengajak masyarakat untuk menghargai keberagaman kognitif, termasuk autisme, disleksia, dispraksia, dan ADHD.
Prinsip ini mendukung inklusi penuh para penyandang autisme di berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, pekerjaan, dan lingkungan sosial.
Tema Hari Peduli Autisme Sedunia 2025
Tema Hari Peduli Autisme Sedunia pada tahun 2025 adalah "Memajukan Neurodiversitas dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB".
Tema ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya mendukung neurodiversitas sebagai bagian dari upaya mencapai pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Pendekatan ini selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang mengutamakan inklusi dan kesetaraan bagi semua individu.
Pada tahun-tahun sebelumnya, tema yang diangkat selalu mencerminkan perubahan paradigma dalam memahami autisme dan upaya untuk meningkatkan kualitas hidup penyandang autisme.
Pada tahun 2024, tema yang diusung adalah "Beralih dari Bertahan Hidup ke Berkembang: Individu Autis Berbagi Perspektif Regional" yang menekankan pentingnya mendengarkan suara penyandang autisme.
Pada tahun 2023, tema "Mengubah Narasi: Kontribusi di Rumah, di Tempat Kerja, dalam Seni, dan dalam Pembuatan Kebijakan" mendorong perubahan perspektif masyarakat terhadap peran autis dalam kehidupan sehari-hari.
Meskipun berbagai kampanye kesadaran telah dilakukan, masih banyak tantangan yang dihadapi oleh penyandang autisme, terutama dalam hal prasangka dan stigma sosial.
Di beberapa negara, tingkat penerimaan dan dukungan masih sangat bervariasi. Tidak sedikit penyandang autisme yang merasa terpinggirkan atau tidak dipahami oleh lingkungannya.
Penting untuk terus mengedukasi masyarakat agar dapat menerima keberagaman dengan lebih terbuka. Selain itu, peningkatan akses terhadap pendidikan dan pekerjaan bagi penyandang autisme juga harus menjadi prioritas. Hal ini akan membantu mereka hidup lebih mandiri dan produktif.
Membangun Masyarakat yang Inklusif
Dalam rangka memperingati Hari Peduli Autisme Sedunia 2025, Institut Neurodiversitas (ION) bersama dengan Departemen Komunikasi Global PBB dan Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial PBB, menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
ION sendiri merupakan organisasi yang didirikan dan dijalankan oleh individu neurodiversitas dengan tujuan membangun lingkungan yang lebih inklusif dan ramah bagi semua orang.
ION, yang berbasis di Swiss dengan cabang di empat belas negara, berkomitmen untuk menciptakan masyarakat di mana penyandang neurodiversitas merasa diterima, didengar, dan diberdayakan.
Artikel Terkait
Autisme: Definisi, Faktor Penyebab, Gejala, Hingga Opsi Terapi
Cara Terbaik untuk Mengasuh dan Mendidik Anak Autisme
Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan ADHD dan Autisme, Orang Tua Wajib Tahu!
Makan Mi Instan Setiap Hari: Enak, Murah, tapi Apa Dampaknya bagi Tubuh?
Anak Sembuh dari HMPV dalam 4 Hari: Harapan Baru bagi Orang Tua