SURATDOKTER.com - Paus Fransiskus akhirnya kembali ke Vatikan pada 23 Maret 2025 setelah menjalani perawatan selama 38 hari di Rumah Sakit Gemelli, Roma.
Dalam perjalanan pulangnya, Paus tampak melambaikan tangan kepada para pengunjung yang menyambutnya dengan antusias. Massimiliano Strappetti, perawat pribadi Paus di Vatikan, terlihat mendorong kursi roda Paus dengan penuh perhatian.
Setelah kembali ke kediamannya di Casa Santa Marta, Paus Fransiskus mengabarkan bahwa kesehatannya semakin membaik, baik secara fisik maupun spiritual.
Baca Juga: Kesehatan Paus Fransiskus Berangsur Membaik Setelah Melakukan Pemulihan di Casa Santa Marta
Dalam sebuah pesan singkat pada saat Angelus siang hari, Minggu, 30 Maret, Paus membagikan rasa syukurnya atas proses penyembuhan yang ia alami. Paus menekankan bahwa pemulihan ini bukan hanya terkait kondisi fisik, tetapi juga menjadi kesempatan untuk penyembuhan jiwa.
Kabar menggembirakan ini muncul setelah Takhta Suci sebelumnya mengonfirmasi bahwa kondisi Paus mengalami peningkatan, terutama pada fungsi pernapasan dan kemampuan berbicara.
Setelah menjalani terapi gabungan—termasuk terapi farmakologis, terapi pernapasan, dan terapi fisik—Paus tetap menerima perawatan lanjutan di Casa Santa Marta.
Selama masa pemulihannya, Paus Fransiskus tetap menjalani rutinitas doa dan kegiatan rohani. Meskipun belum bisa menyampaikan pesan Angelus secara langsung selama tujuh minggu berturut-turut, Paus tetap terlibat dalam pelayanan pastoral melalui pesan tertulis.
Pada Angelus kali ini, Paus mengajak umat untuk memaknai masa Prapaskah sebagai waktu penyembuhan, terutama di tahun Yubileum ini.
Dalam pesannya, Paus mengingatkan umat untuk menghayati penderitaan sebagai bagian dari pengalaman bersama umat manusia. Ia menggarisbawahi bahwa kerapuhan dan sakit merupakan kenyataan yang dihadapi oleh setiap orang, tetapi sebagai saudara dalam keselamatan Kristus, umat dipanggil untuk saling menguatkan dan mendukung.
Pernyataan ini mengingatkan akan pesan serupa yang pernah disampaikannya lima tahun lalu, ketika Paus berdiri sendirian di Lapangan Santo Petrus yang basah oleh hujan, berdoa bagi dunia agar terbebas dari pandemi Covid-19.
Selain berbagi kabar tentang kesehatannya, Paus juga mengajak umat untuk terus berdoa bagi perdamaian di berbagai negara yang masih dilanda konflik. Ia secara khusus menyebut Ukraina, Palestina, Israel, Lebanon, Republik Demokratik Kongo, dan Myanmar sebagai daerah yang membutuhkan kedamaian dan bantuan kemanusiaan.
Paus juga menyoroti kondisi di Sudan Selatan, negara yang dikunjunginya pada Februari 2023, dan menyampaikan keprihatinannya terhadap risiko pecahnya perang saudara di negara tersebut.
Artikel Terkait
Update Kondisi Kesehatan Paus Fransiskus, Vatikan Ungkap Bapa Suci Menelepon Paroki Gaza untuk Ucapkan Terima Kasih karena Video Berisi Pesan Doa
Meski Dalam Kondisi Kritis, Dokter Menyebut Paus Fransiskus Tidak dalam Bahaya Meninggal Dunia karena Punya Ketahanan Luar Biasa
Jawab Isu Kemungkinan Paus Fransiskus Mundur Saat Kondisi Kesehatannya Terus Menurun, Vatikan Belum Bisa Beri Kepastian
Mengalami Kritis karena Pneumonia Ganda, Paus Fransiskus Tulis Surat dan Minta Didoakan
Kesehatan Paus Fransiskus Berangsur Membaik Setelah Melakukan Pemulihan di Casa Santa Marta