Kondisi infrastruktur kesehatan yang terbatas dan gizi buruk di kalangan penduduk setempat dapat memperburuk dampak wabah ini. Ia juga menekankan perlunya penyelidikan menyeluruh untuk mengidentifikasi semua faktor yang berkontribusi terhadap tingginya angka kematian.
WHO telah mengirim tim ahli ke wilayah terdampak untuk melakukan investigasi lapangan. Tim ini bertugas mengumpulkan sampel tambahan, melakukan karakterisasi klinis kasus, serta menyelidiki dinamika penularan.
Selain itu, mereka juga memberikan dukungan dalam perawatan pasien, komunikasi risiko, dan keterlibatan masyarakat guna meningkatkan kesadaran dan respons terhadap wabah ini.
Penyakit misterius ini muncul di tengah wabah cacar air yang telah melanda RD Kongo selama lebih dari setahun.
Pada tahun 2024, negara ini melaporkan lebih dari 47.000 kasus cacar air yang dicurigai dan lebih dari 1.000 kematian. Kondisi ini menambah beban sistem kesehatan yang sudah rapuh dan meningkatkan urgensi penanganan wabah baru ini.
Para ahli kesehatan global mengingatkan bahwa konsumsi satwa liar, seperti kelelawar, dapat meningkatkan risiko penularan penyakit dari hewan ke manusia.
Kelelawar diketahui sebagai reservoir alami bagi berbagai patogen, termasuk virus yang dapat menyebabkan penyakit serius pada manusia.
Oleh karena itu, edukasi masyarakat mengenai risiko konsumsi satwa liar menjadi langkah penting dalam pencegahan wabah serupa di masa mendatang.
WHO dan otoritas kesehatan RD Kongo terus bekerja sama untuk mengidentifikasi penyebab pasti wabah ini dan mengembangkan strategi penanganan yang efektif.
Masyarakat internasional diharapkan dapat memberikan dukungan, baik dalam bentuk sumber daya maupun keahlian, untuk membantu mengendalikan penyebaran penyakit dan mencegah potensi pandemi di masa depan.
Situasi ini menjadi pengingat akan pentingnya sistem kesehatan yang kuat, pemantauan penyakit yang efektif, dan kerjasama internasional dalam menghadapi ancaman kesehatan global.
Upaya kolektif diperlukan untuk mengatasi tantangan ini dan melindungi kesehatan masyarakat di seluruh dunia. [Dewa Bagus Dwi Cancerli Ananta]***
Artikel Terkait
73 Orang Meninggal Karena Penyakit Misterius di Sudan
Akibat Penyakit Misterius yang Menyerang Sudan Kini Sudah Lebih Dari 300 Orang Meninggal, Diduga Karena Kolera
Penyakit Misterius Dinga Dinga Menyerang Warga Uganda: Penyakit Bergetar Seolah Buat Warga ”Menari”
Kongo Dilanda Wabah Malaria di Tengah Krisis Kesehatan yang Berlangsung
Penyakit Misterius Menyerang 3 Desa di India: Rambut Warga Rontok Hingga Botak Hanya Dalam Waktu Seminggu!