• Senin, 22 Desember 2025

WHO Temukan Indikasi Awal Penyebab Wabah Misterius di RD Kongo, Disebabkan oleh Makan Kelelawar

Photo Author
- Kamis, 27 Februari 2025 | 10:57 WIB
Awal gejala penyakit misterius di RD Kongo berasal dari makan kelelawar. (freepik.com/vecstock) (freepik.com/vecstock)
Awal gejala penyakit misterius di RD Kongo berasal dari makan kelelawar. (freepik.com/vecstock) (freepik.com/vecstock)

SURATDOKTER.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan temuan awal mengenai penyebab wabah misterius yang melanda Republik Demokratik Kongo (RD Kongo).

Wabah ini telah mengakibatkan lebih dari 50 kematian dan ratusan kasus penyakit sejak Januari. Investigasi awal menunjukkan bahwa konsumsi kelelawar oleh anak-anak di salah satu desa mungkin menjadi pemicu utama penyebaran penyakit ini.

Wabah tersebut pertama kali terdeteksi pada 21 Januari di Provinsi Equateur, RD Kongo. Menurut laporan WHO, anak-anak di sebuah desa mengonsumsi kelelawar dan meninggal dalam waktu 48 jam setelahnya.

Gejala yang dialami meliputi demam tinggi, sakit kepala parah, batuk, pilek, nyeri tubuh, dan kesulitan bernapas. Kematian yang cepat dan gejala yang parah menimbulkan kekhawatiran akan potensi penyakit zoonosis yang mematikan.

Selain kasus di desa tersebut, wabah serupa juga dilaporkan di desa lain yang berjarak lebih dari 190 kilometer. Di desa kedua ini, beberapa pasien didiagnosis menderita malaria.

Namun, hubungan antara kedua wabah ini masih belum jelas, dan penyebab pasti serta cara penularannya masih dalam penyelidikan intensif oleh WHO dan otoritas kesehatan setempat.

Baca Juga: Meski Dalam Kondisi Kritis, Dokter Menyebut Paus Fransiskus Tidak dalam Bahaya Meninggal Dunia karena Punya Ketahanan Luar Biasa

Dr. Zania Stamataki, Associate Professor di bidang Imunologi Viral dari University of Birmingham, menyatakan bahwa jumlah kasus kemungkinan akan terus meningkat.

Ia menekankan pentingnya isolasi pasien dan pembatasan perjalanan di wilayah terdampak untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

Dr. Stamataki juga mengingatkan bahwa infeksi dapat menyebar melintasi batas negara, termasuk ke negara-negara seperti Inggris, mengingat mobilitas manusia dan hewan yang tinggi.

Sampel dari 13 kasus telah dikirim ke Institut Nasional untuk Penelitian Biomedis di Kinshasa, ibu kota RD Kongo.

Hasil awal menunjukkan bahwa 10 dari 12 sampel positif malaria. Namun, WHO menekankan kemungkinan adanya infeksi ganda atau penyebab lain yang belum teridentifikasi. Oleh sebab itu, investigasi lebih lanjut sedang dilakukan untuk memastikan etiologi penyakit ini.

Baca Juga: Langkah BGN Setelah Ditemukan Belatung yang Menyebabkan Keracunan pada Siswa Penerima MBG

Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, menyoroti bahwa wilayah terdampak merupakan daerah endemik berbagai penyakit.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tia mardwi

Sumber: thesun.co.uk, apnews

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X