• Senin, 22 Desember 2025

Pakar Mengatakan Ditemukan Satu Sendok Penuh Nanoplastik Pada Sampel Otak Manusia

Photo Author
- Rabu, 12 Februari 2025 | 09:00 WIB
Pakar menemukan 1 sendok penuh nanoplastik pada sampel otak manusia
Pakar menemukan 1 sendok penuh nanoplastik pada sampel otak manusia

SURATDOKTER.com - Sebuah penelitian terbaru di Amerika Serikat menemukan bahwa otak manusia normal secara kognitif mengandung lebih banyak pecahan plastik kecil dibandingkan delapan tahun sebelumnya.

Studi ini menunjukkan bahwa konsentrasi mikroplastik dalam otak manusia terus meningkat seiring dengan bertambahnya produksi dan polusi plastik di dunia.

Penemuan yang Mengkhawatirkan

Para peneliti mengamati jaringan otak dari individu yang telah meninggal dan menemukan bahwa jumlah mikroplastik dalam otak saat ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2016.

Baca Juga: Tahukan Kamu Posisi Seperti Ini Bisa Membersihkan Otak Selama Kamu Tidur

Konsentrasi plastik dalam jaringan otak manusia diperkirakan mencapai 0,48 persen dari total berat otak. Dengan kata lain, dari 100 gram jaringan otak, sekitar 0,48 gramnya adalah plastik.

Penelitian juga membandingkan jumlah plastik dalam beberapa organ lain seperti ginjal dan hati. Hasilnya menunjukkan bahwa otak mengandung tujuh hingga 30 kali lebih banyak pecahan plastik dibandingkan organ lain.

Para ilmuwan menduga bahwa plastik lebih mudah terakumulasi di otak dibandingkan organ lain karena mekanisme pembersihan otak mungkin tidak efektif pada organ tubuh lainnya.

Kaitan dengan Demensia

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa orang yang didiagnosis menderita demensia sebelum meninggal memiliki tiga hingga lima kali lebih banyak pecahan plastik di otak mereka dibandingkan individu yang sehat. Plastik ini ditemukan di dinding arteri, vena, serta dalam sel imun otak.

Namun, para ahli menegaskan bahwa masih terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa mikroplastik menyebabkan demensia.

Ada kemungkinan akumulasi plastik meningkat karena penyakit tersebut mengganggu sistem pembersihan otak, sehingga membuat plastik lebih sulit dikeluarkan dari tubuh.

Meskipun demikian, temuan ini tetap memicu kekhawatiran mengenai dampak mikroplastik terhadap kesehatan otak manusia.

Bagaimana Plastik Bisa Masuk ke Otak?

Salah satu pertanyaan besar yang muncul adalah bagaimana partikel plastik bisa masuk ke otak manusia. Para peneliti menduga bahwa plastik berukuran nanometer dapat menyusup ke otak dengan cara membajak jalur metabolisme tubuh.

Plastik cenderung larut dalam lemak, dan karena otak adalah organ yang mengandung banyak lemak, partikel ini kemungkinan besar masuk melalui makanan yang kaya lemak, seperti ikan dan produk olahan susu.

Selain dari makanan, mikroplastik juga ditemukan di udara yang kita hirup. Partikel plastik dari beredarnya ban kendaraan di jalan raya serta butiran mikroplastik dari laut yang terbawa angin dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Artinya, manusia tidak hanya terpapar plastik melalui makanan, tetapi juga melalui udara yang dikonsumsi setiap hari.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: CNN, 9news.com.au

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X