SURATDOKTER.com - Kecelakaan udara yang melibatkan helikopter Black Hawk dan pesawat American Airlines di Washington, D.C., telah menarik perhatian publik. Insiden tragis ini terjadi pada Rabu (29/1) di Bandara Ronald Reagan, ketika helikopter Black Hawk yang hendak mendarat bertabrakan dengan pesawat American Airlines jenis Bombardier CRJ700 bernomor penerbangan 5342.
Kecelakaan tersebut mengakibatkan badan pesawat dan helikopter jatuh ke Sungai Potomac, yang saat itu bersuhu ekstrem dingin.
Suhu Air Ekstrem dan Risiko Hipotermia
Badan Cuaca Nasional AS mengeluarkan peringatan terkait bahaya terjun ke Sungai Potomac, terutama saat suhu air berkisar 1,6 derajat Celcius. Kondisi ini sangat berisiko bagi siapa pun yang terjatuh ke dalamnya, termasuk para korban kecelakaan udara tersebut.
Terjun mendadak ke air yang sangat dingin dapat memicu respons tubuh yang tidak terkendali, seperti napas terengah-engah dan hiperventilasi.
Baca Juga: Ikuti Cara Ini untuk Atasi Rem Blong saat Berkendara: Jangan Panik untuk Hindari Kecelakaan!
Reaksi ini sering kali menyebabkan kepanikan dan gangguan dalam pengambilan keputusan. Selain itu, air dingin dapat menurunkan suhu tubuh dengan cepat, memicu hipotermia hanya dalam beberapa menit.
Hipotermia terjadi ketika suhu inti tubuh turun hingga 35 derajat Celcius. Dalam kondisi seperti ini, seseorang bisa kehilangan ketangkasan dalam waktu tiga menit dan mengalami kehilangan kesadaran dalam 15 hingga 30 menit.
Jika tidak segera mendapatkan pertolongan, harapan bertahan hidup hanya berkisar antara 30 hingga 90 menit.
Upaya Penyelamatan dan Tantangan di Lapangan
Setelah kecelakaan terjadi, tim penyelamat segera memfokuskan pencarian di Sungai Potomac. Namun, suhu air yang mendekati titik beku menjadi tantangan besar bagi upaya penyelamatan.
Menurut Badan Cuaca Nasional AS, air dapat melepaskan panas tubuh hingga 26 kali lebih cepat dibandingkan udara dengan suhu yang sama.
Hal ini menyebabkan korban yang terjebak di dalam air dengan cepat kehilangan kemampuan otot untuk bergerak, sehingga menyulitkan mereka untuk bertahan atau berenang ke tempat yang lebih aman.
Pejabat setempat mengungkapkan bahwa helikopter Black Hawk yang terlibat dalam insiden ini membawa tiga prajurit dan tidak sedang mengangkut penumpang VIP.
Sementara itu, pesawat American Airlines mengangkut 60 penumpang serta empat awak kabin. Hingga kini, belum ada informasi resmi mengenai jumlah korban dan penyebab pasti kecelakaan.
Dampak Psikologis dan Keamanan Penerbangan
Kecelakaan udara selalu menimbulkan dampak psikologis bagi para korban selamat maupun keluarga yang ditinggalkan. Selain itu, insiden ini juga memunculkan kembali perdebatan mengenai standar keselamatan penerbangan, terutama dalam kondisi cuaca ekstrem dan prosedur pendaratan yang melibatkan pesawat militer dan sipil di area yang sama.
Baca Juga: Kenali Gejala Hipotermia dan Pertolongan Pertama yang Bisa Anda Lakukan
Artikel Terkait
Profil Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang Tewas Karena Kecelakaan Helikopter Serta Profil Mohammad Mokhber, Wapres Penggantinya
Daftar Presiden Yang Tewas Dalam Kecelakaan Penerbangan
Hindari Menolong yang Endingnya Memperparah Korban Kecelakaan, Pahami Prosedur Pertolongan Pertama Berikut
Kecelakaan tak Terhindarkan Akibat Epilepsi Kambuh, Hingga Terseret 20 Meter
Ikuti Cara Ini untuk Atasi Rem Blong saat Berkendara: Jangan Panik untuk Hindari Kecelakaan!