Oleh karena itu, WHO memperingatkan bahwa risiko penyebaran virus di wilayah ini tetap tinggi, meskipun mereka menekankan bahwa risiko penyebaran ke negara lain atau ke tingkat global masih dianggap rendah.
Pihak WHO juga mengonfirmasi bahwa risiko wabah Marburg ini pada tingkat global masih rendah, dan saat ini tidak ada rekomendasi untuk pembatasan perjalanan atau perdagangan dengan Tanzania.
WHO terus memantau perkembangan situasi dan berkoordinasi dengan pemerintah Tanzania dalam upaya menanggulangi wabah tersebut.
Baca Juga: Virus HMPV Merebak, Indonesia di Ambang Wabah Baru?
Meskipun negara-negara tetangga, seperti Rwanda, sebelumnya juga mengalami wabah Marburg, yang kini sudah dinyatakan berakhir, Tanzania berkomitmen untuk memastikan tidak ada penularan lebih lanjut.
Sementara itu, para ahli terus melakukan riset terkait potensi pengobatan dan vaksin untuk virus Marburg. Meskipun saat ini belum ada pengobatan khusus yang tersedia, beberapa uji coba sedang dilakukan untuk mencari solusi yang lebih efektif dalam menangani virus mematikan ini.***
Artikel Terkait
Virus Marburg di Rwanda Afrika Kembali Jadi Sorotan!
Seorang Guru Wanita Meninggal Akibat Terkena Rabies dari Gigitan Kelelawar yang Berada di Kelasnya
Virus HMPV Merebak, Indonesia di Ambang Wabah Baru?
Lebih dari 200 Penumpang Kapal Pesiar Queen Mary 2 Terkena Wabah Norovirus
Tahukah Kamu Pada Jaman Wabah Black Death, Para Dokter Memakai Topeng Paruh Burung? Ini Alasannya!