Kejadian ini juga menjadi pengingat bahwa pijatan intensif, terutama yang melibatkan leher, sebaiknya dilakukan oleh terapis bersertifikasi dan dengan pengawasan ketat.
Meninggalnya Chayada Prao-hom bukan hanya kehilangan besar bagi keluarga dan penggemarnya, tetapi juga peringatan bagi masyarakat luas untuk lebih berhati-hati dalam memilih layanan kesehatan alternatif.
Semoga peristiwa ini mendorong peningkatan kesadaran dan perlindungan terhadap keselamatan pasien di masa depan.***
Artikel Terkait
Pijat saat Hamil, Apakah Aman? Simak Tata Cara serta Manfaatnya
Manfaat Pijat Hamil dan Pilihan Spa Terbaik untuk Ibu Hamil
Pijat pada Ibu Hamil, Amankah? Simak Penjelasannya
Jangan Asal Pijat, Ternyata Salah Memijat Persendian yang Keseleo bisa Menyebabkan Kondisi Semakin Parah
Kenali Teknik Pijat dari Jepang ini sebagai Cara Tepat Menghilangkan Stres