Northwest Natural Menarik Kembali Produknya Karena Dugaan Kontaminasi Virus Flu Burung

Penelusuran lebih lanjut mengonfirmasi bahwa virus dalam makanan tersebut identik dengan virus yang ditemukan pada kucing yang terinfeksi.

Baca Juga: Kasus Pertama Penularan Flu Burung Pada Manusia di Kanada: Kondisi Remaja Itu Kini Kritis

Northwest Naturals segera menarik produk makanan kucing yang terdampak dari pasaran. Produk tersebut dijual di 12 negara bagian di AS, termasuk California, Florida, dan Michigan, serta di British Columbia, Kanada.

Perusahaan menyarankan konsumen untuk membuang produk yang telah dibeli dan menghubungi toko tempat mereka membeli untuk mendapatkan pengembalian uang penuh.

Risiko Konsumsi Daging Mentah

Kejadian ini menjadi pengingat penting tentang risiko memberikan daging mentah kepada hewan peliharaan.

Departemen Pertanian Oregon memperingatkan bahwa daging mentah berpotensi mengandung berbagai patogen berbahaya, termasuk salmonella, listeria, dan E. coli, selain virus flu burung.

Memasak daging dan memilih produk susu yang dipasteurisasi dinilai lebih aman bagi hewan peliharaan.

Para pemilik hewan peliharaan juga diimbau untuk memantau gejala flu burung pada kucing mereka. Jika terdapat tanda-tanda seperti bersin, batuk, atau perubahan perilaku, disarankan segera menghubungi dokter hewan.

Langkah ini penting untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut, terutama kepada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Baca Juga: Arab Saudi Melarang Impor Unggas dari Polandia Terkait Dengan Adanya Kasus Flu Burung

Upaya Pencegahan

Kasus ini mempertegas perlunya pengawasan yang ketat terhadap produk makanan hewan peliharaan. Industri makanan hewan perlu meningkatkan kontrol kualitas untuk memastikan produk yang mereka hasilkan aman dari kontaminasi.

Di sisi lain, konsumen juga diharapkan lebih berhati-hati dalam memilih makanan untuk hewan peliharaan mereka.

Dengan adanya penarikan produk ini, Northwest Naturals menunjukkan tanggung jawabnya sebagai produsen.

Meski demikian, insiden ini menjadi pengingat bahwa keamanan produk harus menjadi prioritas utama untuk mencegah risiko kesehatan, baik bagi hewan maupun manusia.***