SURATDOKTER.com - Hari AIDS Sedunia diperingati setiap tanggal 1 Desember. Pada kesempatan kali ini mengambil tema “Ambil Jalur yang Benar: Kesehatanku, Hakku!”.
Momen ini mengingatkan untuk melindungi hak atas kesehatan, mengatasi ketimpangan, serta memberdayakan masyarakat yang terdampak HIV/AIDS.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan pentingnya pendekatan berbasis hak dalam menciptakan akses kesehatan yang inklusif dan tanpa diskriminasi.
Perjuangan Melawan Ketimpangan
Data terbaru menunjukkan bahwa HIV/AIDS tetap menjadi ancaman internasional. Pada tahun 2023, ada sekitar 39,9 juta orang yang hidup dengan HIV di seluruh dunia, dan 3,9 jutanya berasal dari Asia Tenggara.
Baca Juga: Sebanyak 40Juta Remaja Indonesia Beresiko Terjangkit HIV
WHO melaporkan bahwa meski ada kemajuan signifikan, seperti 64% ODHA (orang dengan HIV/AIDS) yang telah berhasil menekan viral load, masih banyak tantangan yang harus diatasi.
Kelompok rentan, seperti anak-anak, remaja, dan populasi kunci lainnya, menghadapi hambatan besar dalam mendapatkan layanan kesehatan.
Di kawasan Asia Tenggara, sekitar 80.000 anak-anak hidup dengan HIV akibat penularan vertikal. Situasi ini seharusnya dapat dicegah melalui intervensi selama kehamilan dan persalinan.
Oleh karena itu, WHO terus mendorong eliminasi penularan vertikal HIV, sifilis, dan hepatitis B di negara-negara anggotanya.
Hak Kesehatan untuk Semua
Tema tahun ini berfokus pada pentingnya menghormati hak setiap individu untuk bebas dari stigma, hidup sehat dan tanpa diskriminasi.
Baca Juga: Kabar Duka: Bocah 9 Tahun yang Tertular HIV Akhirnya Meninggal Dunia
WHO menegaskan bahwa pendekatan berbasis hak harus menjadi dasar dalam semua kebijakan dan layanan terkait HIV/AIDS.
Hal ini mencakup pemberantasan undang-undang diskriminatif dan peningkatan akses terhadap pendidikan kesehatan, pencegahan, dan pengobatan.
Kaum muda juga menjadi fokus penting. Banyak remaja yang tidak memiliki pengetahuan cukup tentang HIV dan infeksi menular seksual lainnya. Akibatnya, mereka sering kali terlambat mencari pengobatan atau menghindari layanan kesehatan karena takut stigma.
Artikel Terkait
Mengenali Cara Penularan dan Diagnosa HIV/AIDS serta Langkah-langkah Perlindungan yang Efektif
Efek Samping Pengobatan ARV ( Antiretroviral ) pada Penderita HIV AIDS
Benarkah Air Liur Dapat Menularkan HIV/AIDS? Mitos dan Fakta Penularannya yang Wajib Anda Ketahui
Benarkah Minum Kopi Bersama dapat Meningkatkan Penularan HIV dan AIDS, Ini Fakta Penyakit Virus Sebenarnya
7 Mitos dan Fakta HIV/AIDS yang Beredar, Nomor Terakhir sangat Tidak Mungkin Apalagi pada Ibu Hamil