• Senin, 22 Desember 2025

Singapura Menarik Kembali Produk Keju Mont d’Or Karena Terkontaminasi Bakteri

Photo Author
- Minggu, 24 November 2024 | 20:24 WIB
Keju Mont d’Or yang ditarik karena terkontaminasi bakteri
Keju Mont d’Or yang ditarik karena terkontaminasi bakteri

SURATDOKTER.com - Badan Pangan Singapura (SFA) baru-baru ini mengumumkan penarikan produk keju Mont d’Or dari Fruitiere des Jarrons yang dijual melalui toko kelontong daring Cheese Club Singapore.

Keputusan ini diambil setelah pemasok di Prancis melaporkan kemungkinan kontaminasi bakteri pada produk tersebut.

Penarikan produk dilakukan untuk menghindari risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh bakteri Yersinia Enterocolitica yang teridentifikasi.

Baca Juga: Jajanan Latiao Asal Cina Terkontaminasi Bakteri: Konsumen di 6 Daerah Indonesia Keracunan!

Produk keju yang terdampak memiliki tanggal produksi 10 September 2024. Menurut SFA, bakteri tersebut dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan seperti gastroenteritis pada manusia maupun hewan.

Risiko ini menjadi lebih serius karena bakteri mampu berkembang biak dengan cepat meskipun berada dalam suhu rendah, seperti di lemari es. Oleh karena itu, bahkan tingkat kontaminasi yang rendah dapat memberikan dampak yang signifikan.

Gejala yang dapat muncul pada mereka yang terinfeksi meliputi demam, nyeri perut, dan diare. SFA juga mengingatkan bahwa anak-anak lebih rentan mengalami diare berdarah jika terpapar bakteri ini.

Sumber infeksi potensial meliputi berbagai jenis makanan seperti daging babi mentah atau setengah matang, produk susu, tanaman yang terkontaminasi, makanan laut, dan air minum.

SFA menyarankan konsumen yang telah mengonsumsi produk keju yang ditarik ini untuk memeriksa kondisi kesehatan mereka.

Baca Juga: Marak Beredar Anggur Muscat Terkontaminasi Pesida Berbahaya: BPN Bilang di Indonesia Aman!

Jika terdapat kekhawatiran terkait gejala, masyarakat diminta untuk segera mencari nasihat medis. Selain itu, konsumen yang memiliki produk dengan tanggal produksi tersebut dianjurkan untuk tidak mengonsumsinya.

Kasus ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan terhadap keamanan pangan, terutama untuk produk impor.

Bagi konsumen, menjaga kebiasaan makan yang aman dengan memastikan produk makanan telah diolah secara higienis dan dimasak hingga matang adalah langkah sederhana namun efektif dalam mencegah risiko infeksi bakteri.

Pemerintah dan produsen makanan juga terus didorong untuk meningkatkan pengawasan terhadap kualitas produk agar kejadian serupa dapat dihindari di masa depan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fajar Feb

Sumber: Strait Times, Detik

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X