Produk yang terkontaminasi ditemukan selama pengujian rutin yang dilakukan pada bulan Oktober, di mana listeria terdeteksi dalam produk dan lingkungan produksi.
Listeria merupakan bakteri yang dapat bertahan di suhu dingin seperti lemari es, sehingga menimbulkan risiko lebih besar karena mudah mencemari makanan lain.
Orang yang berusia lanjut, wanita hamil, serta mereka dengan sistem kekebalan tubuh lemah lebih rentan terhadap infeksi serius akibat listeria. Gejalanya biasanya muncul dalam dua minggu setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi dan dapat berupa demam, nyeri otot, sakit kepala, dan kelelahan. Dalam kasus yang lebih parah, gejala seperti leher kaku, kehilangan keseimbangan, dan kejang juga dapat terjadi.
CDC merekomendasikan agar masyarakat membuang atau mengembalikan produk yang ditarik ke tempat pembelian. Selain itu, permukaan yang bersentuhan dengan produk tersebut harus dibersihkan secara menyeluruh untuk mencegah penyebaran bakteri.
Masyarakat juga diminta segera menghubungi penyedia layanan kesehatan jika mengalami gejala yang mengarah pada infeksi listeria.
Penarikan ini menyoroti pentingnya pengawasan ketat terhadap produk makanan, terutama untuk makanan siap saji yang memiliki risiko lebih tinggi terhadap kontaminasi bakteri.
Diharapkan langkah ini dapat melindungi konsumen dari dampak kesehatan yang serius dan mencegah terjadinya insiden serupa di masa mendatang.***
Artikel Terkait
Jangan Panik Saat Diare Menyerang Cukup Konsumsi Buah Ini untuk Meredakannya!
Korea Selatan Gempar! 1000 Orang Keracunan Kimchi yang Terkontaminasi Norovirus!
Sedang Naik Daun, Anggur Muschat Impor Ini Ternyata Terkontaminasi Pestisida Kimia Berbahaya
Marak Beredar Anggur Muscat Terkontaminasi Pesida Berbahaya: BPN Bilang di Indonesia Aman!
Jajanan Latiao Asal Cina Terkontaminasi Bakteri: Konsumen di 6 Daerah Indonesia Keracunan!