Bagi warga yang ingin melarikan diri dari kota al-Hilaliya, mereka harus menghadapi tantangan besar. Mereka terpaksa membayar sejumlah besar uang di pos pemeriksaan yang dikuasai RSF untuk bisa keluar dari kota yang terkepung tersebut.
Salah satu warga mengungkapkan bahwa ia baru mengetahui tiga anggota keluarganya meninggal akibat penyakit ini beberapa hari setelah mereka jatuh sakit, karena keterbatasan akses komunikasi di wilayah yang terkunci.
Situasi di Sudan ini menjadi pengingat akan betapa besar dampak konflik terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat sipil.
Wabah penyakit yang tidak terkendali, keterbatasan akses layanan kesehatan, serta kondisi hidup yang penuh ancaman hanya memperburuk penderitaan rakyat Sudan yang seharusnya mendapatkan perlindungan dan pertolongan.***
Artikel Terkait
Pedagang Semangka di Kramat Jati Tewas Disiram Air Keras oleh Pria Misterius
Mengenal Karakter INFJ, Sosok Misterius dan Sulit di Tebak
Mengenal Kepribadian Laki-laki Sigma: Mentor Misterius Penuh Kejutan
30 ABK KM Sri Mariana Terkena Penyakit Misterius Leptospirosis, 6 Lainnya Sudah Meninggal Dunia
Sudan Selatan Umumkan Wilayahnya Terkena Wabah Kolera