Nana Mirdad Temani Putrinya Jalani Operasi Blocked Tear Duct di Singapura

SuratDokter.com - Nana Mirdad baru-baru ini membagikan kabar bahwa ia membawa putrinya, Sarah Deana White, ke Singapura untuk menjalani operasi mata.

Keputusan ini diambil setelah berbagai upaya pengobatan yang dilakukan di Bali tidak membuahkan hasil.

Nana merasa perlu menjelaskan ini karena muncul anggapan publik bahwa dirinya menjalani operasi plastik. Namun, ternyata perjalanan ke Singapura tersebut adalah demi kesehatan mata putrinya.

Nana mengungkapkan bahwa sejak lahir, Sarah mengalami kondisi blocked tear duct, di mana saluran air matanya tersumbat. Hal ini menyebabkan matanya selalu berair dan sering mengalami iritasi.

Baca Juga: Nana Mirdad Temukan Bayi Baru Lahir di Semak Dekat Rumah Tanpa Sehelai Kain dan Kondisi Mulai Membiru

Kondisi ini semakin mengganggu aktivitas Sarah sehingga mereka memutuskan untuk mencari penanganan lebih lanjut di luar negeri.

Di Singapura, mereka mencari second opinion sekaligus melakukan prosedur operasi mata untuk Sarah.

Meski berat, Nana berusaha tegar menemani putrinya menjalani prosedur tersebut. Nana mengisahkan bagaimana Sarah sempat ketakutan dan hampir tidak jadi menjalani tindakan karena merasa sangat stres.

Ia bahkan tidak diizinkan mendampingi Sarah saat prosedur dilakukan. Namun, Nana merasa bangga setelah melihat keberanian putrinya melewati proses tersebut.

Apa Itu Blocked Tear Duct?

Ketika saluran air mata tersumbat, aliran air mata terhambat. Akibatnya, mata terus berair, terasa perih, dan bahkan berisiko terinfeksi. Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja, baik bayi maupun dewasa.

Cairan ini membantu kornea dalam menyerap oksigen serta melindungi mata dari infeksi.

Ketika saluran air mata tersumbat, cairan tersebut menumpuk dan bisa menyebabkan gejala seperti mata berair, kelopak mata bengkak, serta penglihatan kabur.

Baca Juga: Artis Nana Mirdad Menemukan Bayi yang Dibuang di Semak-semak, Ketahui Dampak Psikologis pada Anak yang Hidup Tanpa Kehadiran Orang Tua

Prosedur yang dijalani Sarah di Singapura dilakukan tanpa obat bius, sehingga cukup menantang secara fisik dan mental, terutama bagi seorang anak.