Dampak Psikologis Pernikahan Muda
Selain dampak fisik, pernikahan dini juga mempengaruhi kondisi psikologis. dr Thomas Chayadi, SpOG, spesialis obstetri dan ginekologi lainnya, menjelaskan bahwa ketidaksiapan mental mempelai wanita yang masih muda dapat menimbulkan masalah besar dalam kehidupan rumah tangga.
Menurut dr Thomas sebenarnya secara psikis, umur 17 tahun biasanya masih ingin bermain-main, belum sepenuhnya siap untuk mengurus anak. Hal ini bisa mengganggu kesehatan mental mereka dan memicu masalah psikologis seperti stres atau depresi.
Ia juga menambahkan bahwa pernikahan di bawah umur meningkatkan risiko terjadinya kekerasan rumah tangga, mengingat kematangan emosi yang belum terbentuk sepenuhnya.
Selain itu, wanita yang menikah terlalu muda juga berisiko melahirkan bayi dengan gizi buruk, prematur, atau bahkan bayi yang mengalami hambatan pertumbuhan (stunting).
Pernikahan Dini dan Dampaknya pada Anak
Tidak hanya berdampak pada kesehatan ibu, pernikahan dini juga berpotensi membawa dampak buruk bagi anak yang dilahirkan. Menurut dr Thomas, risiko kematian bayi, bayi lahir prematur, dan kekurangan gizi menjadi masalah serius yang sering dialami oleh anak-anak yang lahir dari ibu yang masih sangat muda.
Baca Juga: Pentingnya Konseling Pra-Nikah Sebelum Memulai Rumah Tangga dengan Pasangan
"Anak-anak ini berisiko tinggi mengalami hambatan pertumbuhan. Selain itu, ibu muda seringkali belum siap mengurus anak secara emosional, sehingga dapat berdampak negatif pada perkembangan psikologis dan fisik anak," tuturnya.
Mengacu pada Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019, pemerintah Indonesia telah menetapkan batas usia minimal pernikahan di 19 tahun untuk melindungi remaja dari dampak negatif pernikahan dini.
Selain aspek legal, para ahli kesehatan seperti dr Fedrik dan dr Thomas menyarankan agar pernikahan dilakukan setelah usia 20 tahun.
Dr fedrik juga mengatakan bahwa idelnya usia reproduksi untuk hamil dinkisaran 20 hingga 35 tahun. Ini adalah masa di mana tubuh wanita sudah siap secara fisik dan mental untuk menjalani kehamilan dan melahirkan.
Bagi para remaja yang berpikir untuk menikah di usia muda, dr Thomas memberikan nasihat agar mereka mempertimbangkan risiko kesehatan dan psikologis yang bisa terjadi.***
Artikel Terkait
Menikah Muda: Antara Romantisme dan Resiko yang Menghampar
Pernikahan Dini Semakin Tinggi, Ini Penyebab dan Dampaknya!
Tips Atasi Anak Tantrum, Yuk Ayah Bunda Pelajari Strategi Cinta 8-9-1!
Pentingnya Konseling Pra-Nikah Sebelum Memulai Rumah Tangga dengan Pasangan
Ciri Khas Tantrum Berdasarkan Tangki Cinta Kosongnya, Berikut Juga Cara Mengisinya