Seorang Pria Menerobos Paspampres Saat Presiden Meresmikan RSUD Kabupaten Konawe: Sudah 6 Tahun Tidak Dibayar

SURATDOKTER.com - Seorang pria menerobos paspampres dan menarik presiden Jokowi hingga nyaris jatuh, saat sedang memberikan penjelasan mengenai fasilitas yang ada di RSUD kabupaten Konawe, Sulawesi Utara.

Pria berambut cepak dengan memakai baju batik lengan panjang berwarna coklat ini muncul dengan tiba-tiba dari belakang presiden Jokowi yang sedang berdiri. Lalu berjalan melalui petugas paspampres dan sempat berhasil menarik lengan Jokowi.

Namun untungnya paspampres presiden yang diketahui Kapten Infanteri Windra Sanur, cukup sigap dengan kembali mengamankan pria tersebut. 

Baca Juga: Kritikan dan Antusiasme Berkumpul Saat RSUD Bangil Gelar Konser Peluncuran Logo Baru

Kapten Windra bersama dengan petugas paspampres lainnya mendorong tubuh pria itu hingga ke belakang, menjauh dari tempat presiden Jokowi berada.

Sekilas pria itu masih berteriak walaupun sudah diamankan agak jauh dari keberadaan presiden Jokowi, "...sudah 6 tahun, Pak..."

Kejadian ini berlangsung pada Selasa (14 Mei 2024) dan mencuri banyak perhatian netizen.

Klarifikasi Pria Penarik Jokowi

Diketahui bahwa pria yang menerobos paspampres tersebut bernama Mahyuddin. Ia seorang ASN kabupaten Konawe yang diangkat melalui jalur sekdes pada tahun 2010.

Saat itu, Mahyuddin mendapatkan gaji dari negara karena profesinya. Namun pada tahun 2018 NIP Mahyudin dibekukan dan gajinya dihentikan.

Mahyudin tidak terima hal tersebut karena menurutnya, dia tidak pernah melakukan pelanggaran apapun selama bekerja menjadi ASN kabupaten Konawe.

Mahyuddin juga meminta agar dilakukan penyelidikan karena alasan dia diberhentikan saat itu adalah adanya pemalsuan data pada saat proses masuk menjadi ASN, namun kembali dia berkata ini hanya keputusan sepihak.

Menurut Mahyuddin untuk bisa menjadi PNS khususnya sekdes sesuai dengan peraturan PP45 tahun 2007, harus memiliki SK Desa, SK Bupati dan database. Untuk ketiga hal tersebut Mahyuddin berkata juga memiliki dan memenuhi semua persyaratannya.

Baca Juga: Manfaat BPJS Kesehatan yang Disebut Jokowi Lebih Baik daripada Obama Care