• Senin, 22 Desember 2025

Peringatan! BMKG Prediksi Cuaca Panas Tahun 2024 Bakal Lebih Gila Dari Tahun 2023, Berikut Penjelasannya

Photo Author
- Kamis, 25 Januari 2024 | 10:05 WIB
Ilustrasi prediksi cuaca panas BMKG 2024 (freepik/ freepik)
Ilustrasi prediksi cuaca panas BMKG 2024 (freepik/ freepik)

Impor beras tidak bisa dilakukan secara tiba-tiba. Jika hari ini mengeluarkan Persetujuan Impor (PI) , dalam waktu sebulan belum tentu dapat. 

Namun, di sisi lain pemerintah juga harus menjamin kewajaran harga di petani.

Tapi jika harga gabah petani Rp8.000 termasuk terlalu mahal karena jika akan membeli beras pasti harganya tetap mahal.

El Nino sangat memengaruhi stok beras di dalam negeri. Sementara itu, dibutuhkan ketersediaan untuk berbagai program pemerintah dalam mengintervensi pasar. 

Dengan melalui Stabilisasi Pasokan serta Harga Pangan (SPHP) yang serupa dengan operasi pasar serta bantuan beras 10 kg yang akan diberikan secara gratis kepada sekitar 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM). 

Pada saat ini, posisi stok pemerintah di Perum Bulog yaitu sekitar 1,3 juta ton. Sehingga perlu di-top up. Salah satu langkah pemerintah dalam menguatkan stok yaitu dengan impor. 

Namun, impor tersebut dilakukan dengan sangat terukur. Hal tersebut terbukti bahwa harga di petani pada tahun 2023 bagus. 

Harga GKP (gabah kering panen) yaitu berkisar antara Rp6.000-7.000, bahkan di beberapa daerah ada yang sampai Rp8.000 per kg.

Tapi disamping itu pemerintah juga harus menjaga agar data beli sekitar 270 juta konsumen di Indonesia tersebut tidak terganggu.

Dalam kesempatan yang sama,  Ketua Umum DPP Serikat Petani Indonesia (SPI) mengatakan bahwa musim panen saat ini tak serentak dan sporadis. 

Namun, Dia tak ingin pemerintah menjadikan El Nino sebagai alasan pemerintah untuk mengimpor beras.

Panen raya sekarang juga tidak merata dan serentak seperti dulu. Misalnya, di daerah Deli Serdang (Sumatra Utara), yang seharusnya sudah panen besar tapi masih belum panen. 

Pada musim tanam mengalami kemunduran akibat El Nino, yang kemudian menyebabkan mundurnya musim panen. 

Di beberapa tempat yang sekarang harusnya panen raya, tapi ternyata tidak panen raya.

Jangan-jangan tidak lagi ada yang namanya panen raya, sehingga harga dan produksi menjadi tidak banyak. Hal ini berarti produksi kita masih akan relatif terganggu.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Mahfida Ustadhatul Umma

Sumber: instagram @folkative

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X