SURATDOKTER.com - Mortir merupakan senjata pendukung infanteri dengan tembakan secara tidak langsung yang dapat memungkinkan pengguna dalam menyerang sasaran yang berada di luar garis pandang mereka.
Ciri khas dari mortir yaitu daya tanggapnya, lintasan lengkungan sudut tinggi (di atas 45°), kecepatan rendah, serta jangkauan yang relatif pendek.
Ketika di medan pertempuran , mortir dipergunakan untuk membunuh personel militer, mengganggu musuh, serta mencegah penggunaan tanah dengan tembakan larangan. Selain itu, mereka juga dapat digunakan untuk memasang tabir asap.
Mortir Modifikasi Terkini
Perkembangan paling revolusioner dalam sistem mortir yaitu terletak pada pengenalan sistem panduan presisi.
Sistem dari mortir terpandu yaitu dapat mengklaim memungkinkan penargetan yang tepat serta meningkatkan kemungkinan serangan putaran pertama.
Klaim dari banyak pihak militer menyatakan bahwa mereka sangat mengurangi potensi kerusakan tambahan serta mengurangi beban logistik.
Namun kenyataannya, mortir yang digunakan di wilayah berpenduduk padat dapat menimbulkan dampak yang sangat buruk dalam hal kerugian sipil maupun kerusakan infrastruktur.
Jumlah Bahan Peledak yang Dihasilkan oleh Mortir
Peluru mortir tersedia dalam berbagai macam ukuran, hal tersebut mencerminkan tingkat daya ledak yang dilepaskan pada saat diledakkan.
Menurut GICHD , mortar yang paling umum digunakan yaitu memiliki berat antara 400g dan 144kg.
Jenis Cedera yang Diakibatkan oleh Mortir
Mortir mempunyai kapasitas untuk menginduksi empat mekanisme kerusakan akibat ledakan. Seperti halnya dengan amunisi berdaya ledak tinggi lainnya, sebagian besar cedera yang disebabkan oleh pecahan yang terlepas saat tumbukan, ataupun dari fragmentasi sekunder yang dihasilkan ketika puing-puing pecah dari bangunan di dekatnya.
Jika seseorang berada cukup dekat dengan peluru yang memiliki daya ledak tinggi dari mortir yang lebih besar sekitar 120mm atau lebih besar dan mereka belum terkoyak akibat fragmentasi, tekanan dari ledakan juga dapat menyebabkan kerusakan apalagi jika bom meledak di ruang terbatas.
Peluru mortir memiliki tingkat kematian yang sangat tinggi.
Pada tahun 1994 , satu peluru mortir 120 mm menewaskan 68 orang dan melukai 144 orang ketika ditembakkan ke pasar di Sarajevo.
Pola kerusakan apa yang disebabkan oleh mortir terhadap lingkungan dan infrastruktur sekitar
Artikel Terkait
Pelaku Diamankan, Ledakan di Bangkalan Diduga Akibat Mortir Timbulkan Korban Jiwa
Gempa Melanda Sumedang, 331 pasien RSUD Dievakuasi Keluar Gedung
Mengenal Bom Fosfor Putih yang Digunakan Pasukan Militer Israel untuk Menyerang Lebanon dan Gaza
Suami di Malang Bunuh Lalu Mutilasi Istrinya, Dikenal Anti Sosial dan Temperamen
Hamas Serang Israel dengan Roket pada Malam Tahun Baru 2024