- Nyamuk jantan yang mengandung wolbachia kawin dengan nyamuk betina, telur tidak akan menetas.
- Nyamuk jantan kawin dengan nyamuk betina wolbachia, telur yang menetas mengandung wolbachia.
- Nyamuk jantan wolbachia kawin dengan nyamuk betina wolbachia, telur mengandung wolbachia.
Selain Indonesia, disebutkan ada 13 negara lain yang juga menerapkan teknologi wolbachia untuk menekan kasus DBD, antara lain: Australia, Brazil, Colombia, El Savador, Sri Lanka, Honduras, Laos, Vietnam, Kiribati, Fuji, Vanuatu, New Caledonia, dan Meksiko.
Sementara Singapura menerapkan teknologi wolbachia dengan menggunakan metode suppression atau penurunan jumlah populasi nyamuk..
Metode ini dilakukan dengan cara menyebar nyamuk jantan wolbachia saja. Jika nyamuk jantan wolbachia tersebut kawin dengan nyamuk betina setempat, telurnya tidak akan menetas.
Sebab itu metode ini akan menurunkan populasi nyamuk. Namun, nyamuk betina di populasi alami masih berkemungkinan menetaskan telur yang mengandung virus dengue.
Tak hanya itu, metode suppression ini harus melakukan pelepasan nyamuk jantan secara terus menerus, agar populasi nyamuk terkontrol.
Hal ini tentu membutuhkan sumber daya yang sangat besar, sedangkan dampaknya hanya sementara.
Nah, demikian informasi mengenai penjelasan Kementerian Kesehatan RI terkait polemik atau pro kontra penyebaran wolbachia di Indonesia. Semoga artikel ini menambah informasi Anda. ***
Artikel Terkait
Langkah Pencegahan Demam Berdarah dengan 3M Plus, Mudah Dipraktikkan
Populasi Penduduk di Dunia Terancam Demam Berdarah, Begini Cara Pencegahannya
Tips Mudah Untuk Mengobati Demam Berdarah Dengan Ekstrak Daun Pepaya
Mengenal Nyamuk Wolbachia yang Digunakan untuk Mengendalikan Wabah DBD
Demam Akibat Nyamuk Wolbachia, Simak Gejala dan Cara Pencegahannya
Kontroversi Penyebaran Wolbachia di Indonesia, Begini Tanggapan Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari