SURATDOKTER.COM – Buah menteng, atau yang dikenal juga dengan nama kepundung di beberapa daerah, mungkin sudah jarang terdengar di telinga banyak orang.
Padahal, buah kecil berwarna kuning hingga merah ini dulunya cukup populer dan mudah ditemukan di pasar tradisional.
Seiring berjalannya waktu, keberadaan menteng semakin langka, tergeser oleh buah-buahan lain yang lebih mudah dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomi lebih tinggi. Meski begitu, buah menteng menyimpan segudang manfaat yang sayang untuk dilewatkan.
Asal Usul dan Penyebaran Buah Menteng
Buah menteng berasal dari wilayah tropis Asia Tenggara, khususnya di Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
Nama ’menteng’ sendiri diduga berasal dari bahasa lokal di Indonesia, yang kemudian menjadi nama salah satu kawasan terkenal di Jakarta, yaitu Menteng.
Secara ilmiah, menteng termasuk dalam keluarga Phyllanthaceae, dengan genus Baccaurea, yang juga mencakup beberapa spesies buah lain seperti rambai (Baccaurea motleyana) dan kepundung (Baccaurea dulcis).
Baca Juga: Ketahui Kandungan dan Manfaat Golden Garlic bagi Kesehatan serta Cara Mengonsumsinya
Di berbagai daerah di Indonesia, buah menteng memiliki sebutan yang berbeda-beda. Misalnya, di Sumatera dikenal dengan nama kepundung, sementara di Jawa sering disebut sebagai rambai merah karena warna kulitnya yang cenderung kemerahan saat matang.
Menteng tumbuh baik di daerah dengan iklim tropis yang lembap dan cenderung lebih banyak ditemukan di hutan-hutan primer maupun sekunder.
Tanaman ini memiliki daya tahan yang cukup baik terhadap kondisi tanah yang beragam, tetapi lebih menyukai tanah yang subur dengan drainase baik.
Menteng banyak ditemukan di Indonesia, terutama di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Di masa lalu, pohon menteng sering tumbuh liar di kebun atau hutan dekat pemukiman penduduk.
Selain itu, pohon ini juga banyak dibudidayakan di pekarangan rumah sebagai sumber buah konsumsi keluarga.
Di Malaysia dan Thailand, buah ini juga dikenal, tetapi lebih banyak ditemukan di wilayah pedalaman atau daerah dengan vegetasi alami yang masih terjaga.