Mitos bahwa lele melengkung karena diberi makan feses manusia tidak sepenuhnya benar. Kondisi tubuh lele dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti jenis pakan, kualitas lingkungan, kepadatan kolam, hingga cara pengolahan lele itu sendiri.
Dalam skala produksi besar, kebutuhan pangan lele tidak mungkin mengandalkan feses manusia sebagai sumber makanan utama. Lele yang dikonsumsi masyarakat umumnya sudah dibudidayakan dengan pakan yang tepat.
Bagi masyarakat, hal penting yang perlu diperhatikan adalah memastikan lele dicuci bersih dan dimasak hingga matang sebelum dikonsumsi.
Selain itu, dengan mengenali ciri-ciri lele yang sehat, konsumen dapat memilih lele yang berkualitas untuk dikonsumsi.
Warna tubuh, aktivitas, dan bentuk tubuh lele adalah tiga indikator utama yang bisa membantu konsumen dalam memilih lele yang baik.
Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, kita bisa menikmati lele dengan lebih aman dan tenang.***