SURATDOKTER.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat Indonesia.
Namun, dalam pelaksanaannya, Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya menjaga standar kebersihan dan kualitas bahan pangan yang digunakan, termasuk minyak goreng.
Dalam konferensi video bersama para Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) di Istana Negara pada 18 Februari 2025, ia menyoroti potensi penyimpangan dalam pengelolaan dapur program ini.
Baca Juga: Singgung Potensi Penyimpangan di Dapur MBG, Prabowo: Pakai Minyak Goreng yang Bersih
Salah satu hal yang menjadi perhatiannya adalah penggunaan minyak goreng yang tidak layak pakai. Ia meminta agar pengawasan terhadap pembelian bahan makanan dilakukan dengan ketat, termasuk memastikan bahwa minyak goreng yang digunakan bersih dan tidak dipakai berulang kali hingga berubah warna menjadi hitam.
Selain untuk menjaga cita rasa makanan, larangan penggunaan minyak berulang kali juga didasarkan pada dampak kesehatan yang dapat ditimbulkannya.
Banyak penelitian telah mengungkap bahaya minyak yang digunakan berulang kali, terutama bagi masyarakat yang mengonsumsi makanan tersebut dalam jangka panjang.
Bahaya Penggunaan Minyak Goreng Berulang Kali
Minyak goreng yang digunakan berulang kali memang dapat menekan biaya produksi, tetapi risikonya terhadap kesehatan sangat besar.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa minyak yang dipanaskan berkali-kali dapat mengalami perubahan struktur kimia yang membahayakan tubuh. Berikut beberapa dampak negatif dari konsumsi minyak jelantah:
1. Meningkatkan Risiko Masuknya Radikal Bebas ke Dalam Tubuh
Minyak yang digunakan berulang kali akan mengalami oksidasi yang menghasilkan radikal bebas. Zat ini berbahaya karena dapat merusak sel sehat dalam tubuh, termasuk jaringan lemak, DNA, dan protein. Dalam jangka panjang, kerusakan ini dapat berdampak pada menurunnya kecerdasan serta meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis.
2. Memicu Obesitas dan Penyakit Jantung
Minyak goreng yang dipanaskan berkali-kali mengandung lemak trans yang sangat berbahaya bagi tubuh. Lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) sekaligus menurunkan kolesterol baik (HDL). Akibatnya, risiko obesitas meningkat, yang pada gilirannya dapat memicu berbagai penyakit serius seperti diabetes dan gangguan kardiovaskular.
3. Berpotensi Menyebabkan Infeksi Bakteri
Artikel Terkait
Ulat Sagu dan Belalang Jadi Alternatif Menu Makanan Bergizi Gratis!
Begini Tanggapan Kepala BGN Terhadap Isu Belalang dan Ulat Sagu Jadi Menu Makanan Bergizi Gratis
Simak Jadwal Program Makanan Bergizi Gratis untuk PAUD hingga SMA di Tahun 2025
Wapres Gibran Sebut Makan Bergizi Gratis Sudah Banyak Ditagih Rakyat Sebelum Pelantikan, Sekarang Harapannya MBG Bisa Segera Merata
Siswi SMA Sketsa Wajah Prabowo Karena Terharu Dengan Program Makan Siang Bergizi Gratis