Namun, konsumsi teh dalam jumlah berlebihan, seperti lebih dari satu cangkir per hari, justru dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker laring hingga 38%.
Meskipun hasil ini memberikan wawasan yang menarik, para peneliti menyadari bahwa hubungan antara konsumsi kopi dan teh dengan risiko kanker kepala dan leher masih perlu diteliti lebih lanjut.
Faktor-faktor lain, seperti gaya hidup, pola makan, dan kebiasaan merokok, juga harus diperhitungkan untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat.
Namun demikian, penelitian ini menyoroti potensi kopi dan teh sebagai bagian dari pola hidup sehat yang dapat membantu mengurangi risiko kanker.
Dengan konsumsi yang tepat dan dalam jumlah yang wajar, kopi dan teh dapat menjadi pilihan minuman yang tidak hanya menyegarkan tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan.
Kopi dan teh bukan hanya sekadar minuman harian, tetapi juga memiliki potensi besar untuk mendukung kesehatan tubuh, terutama dalam mencegah kanker kepala dan leher.
Temuan dari penelitian gabungan ini menunjukkan bahwa konsumsi kopi, baik berkafein maupun tanpa kafein, serta teh dapat membantu mengurangi risiko kanker tertentu.
Namun, penting untuk diingat bahwa hasil ini bukan berarti kopi dan teh adalah "obat" untuk kanker. Konsumsi keduanya harus tetap disertai dengan pola hidup sehat, termasuk diet seimbang, olahraga teratur, serta menghindari kebiasaan yang merugikan seperti merokok atau konsumsi alkohol berlebihan. Dengan demikian, manfaat kopi dan teh dapat dirasakan secara maksimal tanpa risiko tambahan.***
Artikel Terkait
Demi Kuat Bekerja Sebagai Mekanik, Toro Minum Kopi Instan 15 Gelas Sehari: Akhirnya Harus Rutin Cuci Darah!
Benarkah Efek Kopi Pada Otak Setara Dengan Pergi ke Psikolog, Tapi Versi Lebih Murah?
Viral di Tiktok! Kopi Kayu Manis Ini Selain Enak Tapi Bisa Turunkan Berat Badan Lho!
Apakah Tisiu Basah Non Alkohol Benar Bisa Membunuh Kuman dan Bakteri?
7 Tips yang Perlu Kamu Tahu Agar Tubuh Kembali Bugar Setelah Begadang