Di sisi lain, susu pasteurisasi hanya dipanaskan pada suhu 65°C selama 30 menit atau 72°C selama 15 detik.
Proses ini cukup untuk membunuh bakteri penyebab penyakit atau patogen, serta melumpuhkan bakteri perusak susu sementara.
Kandungan gizi dalam susu pasteurisasi masih lengkap, meskipun masa simpannya lebih pendek, sekitar 30 hingga 40 hari, dan harus selalu disimpan dalam kondisi dingin, idealnya pada suhu 0 - 4°C.
Perbedaan ini menjelaskan mengapa susu UHT sering tidak ditempatkan di cooler atau pendingin di minimarket.
Meskipun tidak perlu dingin untuk penyimpanannya, susu UHT tetap lebih disukai untuk dikonsumsi dingin oleh sebagian besar orang.
Baca Juga: Ajudan Wakapolres Sorong Tewas Dalam Posisi Tergantung di Dapur Rumah Dinas, Ada Apa Sebenarnya?
Sementara itu, susu pasteurisasi yang lebih terbatas masa simpannya dan memerlukan penyimpanan dingin, umumnya lebih mudah ditemui di rak pendingin.
Dengan memahami perbedaan ini, diharapkan konsumen dapat membuat pilihan yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pribadi mereka dalam memilih produk susu yang tepat dan sesuai selera. ***
Artikel Terkait
10 Manfaat Susu Kambing Etawa bagi Kesehatan Tubuh, Salah Satunya dapat Memperkuat Kesehatan Tulang
Perbedaan Susu Almond dan Susu Kedelai, Manakah yang Lebih Sehat? Simak Penjelasannya Disini!
Miliki Kandungan Nutrisi Menyerupai ASI, Ini Manfaat Susu Kuda Untuk Kesehatan
Manfaat Susu Kedelai bagi Kesehatan, dapat Meningkatkan Kesehatan Jantung dan Mengontrol Kadar Kolesterol