• Senin, 22 Desember 2025

MSG Atau Micin Bikin Otak Lemot, Mitos atau Fakta?

Photo Author
- Kamis, 28 Desember 2023 | 22:00 WIB
Ilustrasi gambar MSG (pexels/castorly stock)
Ilustrasi gambar MSG (pexels/castorly stock)

Pernyataan ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Dr. Kouzuki Minaru dari Tottori University di Jepang. Beliau beserta rekan-rekan peneliti lainnya melakukan eksperimen pada pasien lanjut usia yang merupakan penderita demensia atau penyakit pikun.

Baca Juga: 7 Pola Makan Seimbang untuk Kesehatan Otak yang Harus Diketahui

Penelitian tentang dampak MSG terhadap Fungsi Kognitif Otak

Supaya hasilnya akurat, Dr. Kouzuki membagi penelitiannya menjadi dua kelompok treatment, yaitu kelompok yang satu diberi konsumsi MSG, sedangkan kelompok yang lainnya diberi konsumsi garam juga tiga kali sehari. Kelompok dengan treatment pemberian garam ini sering disebut kelompok kontrol.

Secara singkat, dari treatment yang dijalankan selama 12 minggu tersebut, Dr. Kouzuki menemukan bahwa selang sebulan setelah percobaan selesai, pasien grup MSG mendapatkan hasil lebih baik dalam sebuah test untuk mengukur disfungsi kognitif secara cepat atau yang umum disebut dengan test TDAS. Itu artinya pasien grup MSG mengalami perkembangan lebih baik dalam memori mereka dibandingkan dengan grup kontrol.

Temuan Dr. Kouzuki,dkk juga didukung oleh hasil review dari Profesor John Fernstrom dari University of Pittsburgh di AS yang mengemukakan bahwa manusia cenderung tidak akan mengkonsumsi MSG secara berlebihan.

Hal itu dikarenakan jika konsentrasi MSG dalam makanan sudah berlebih, keinginan manusia untuk mengkonsumsinya akan berkurang secara drastis.

Selain itu beliau mengemukakan bahwa banyak studi yang sudah dilakukan sebelumnya membuktikan bahwa dosis tinggi MSG yang diberikan pada hewan primata dan juga manusia tidak menimbulkan efek membahayakan bagi otak.

Baca Juga: Garam Hitam dan 5 Kelebihannya untuk Kesehatan Tubuh, Mampu Mengatasi Sembelit!

Jadi kesimpulannya, konsumsi makanan mengandung MSG tidak akan menyebabkan penurunan fungsi otak atau lemot asalkan konsumsinya tetap dalam batas yang wajar dan tidak berlebihan. So jangan khawatir lagi ya untuk mengkonsumsi snack favorit kamu, asalkan jangan kebanyakan ya.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mahfida Ustadhatul Umma

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Vitamin yang Menunjang Kesehatan Mata Anak

Minggu, 30 November 2025 | 22:30 WIB

7 Buah yang Membantu Menaikkan Berat Badan Secara Sehat!

Minggu, 28 September 2025 | 01:08 WIB

Terpopuler

X