SURATDOKTER.com - Kanker payudara masih menjadi salah satu penyakit paling mematikan bagi perempuan di seluruh dunia.
Setiap tahun, jutaan kasus baru terdiagnosis dan banyak pasien harus melalui proses panjang berupa operasi, kemoterapi, atau radioterapi.
Namun, kabar mengejutkan datang dari dunia penelitian. Para ilmuwan menemukan bahwa racun lebah ternyata memiliki kemampuan luar biasa dalam melawan sel kanker payudara yang agresif.
Baca Juga: Begini Pertolongan Pertama Saat Tersengat Lebah
Penemuan dari Racun Lebah
Racun lebah mengandung senyawa aktif bernama melittin. Senyawa inilah yang diketahui mampu merusak membran sel kanker dalam waktu sangat singkat.
Dalam penelitian di laboratorium, racun lebah dilaporkan dapat menghancurkan sel kanker payudara jenis agresif, termasuk triple-negative breast cancer, hanya dalam waktu kurang dari satu jam. Penemuan ini dianggap sebagai salah satu titik terang baru di bidang terapi kanker.
Bagaimana Cara Kerjanya?
Melittin bekerja dengan menempel pada membran sel kanker, kemudian menciptakan lubang kecil yang membuat sel kehilangan kestabilannya.
Akibatnya, sel kanker akan mati lebih cepat dibanding metode terapi konvensional. Menariknya, racun lebah juga memiliki kemampuan selektif yang lebih tinggi terhadap sel kanker dibanding sel normal.
Hal ini menimbulkan harapan bahwa suatu hari terapi berbasis racun lebah bisa memberikan efek samping lebih rendah dibanding kemoterapi.
Potensi untuk Kanker Payudara Agresif
Jenis kanker payudara agresif, seperti triple-negative, sering kali sulit diobati karena tidak merespons terapi hormon maupun terapi target yang biasanya efektif pada tipe lain.
Inilah sebabnya mengapa penelitian racun lebah begitu mendapat perhatian. Jika racun lebah benar-benar dapat menyerang sel kanker agresif, maka ini bisa menjadi terobosan besar dalam strategi pengobatan.
Baca Juga: Hati-hati! Kesehatan Mulut yang Buruk Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Pankreas
Tantangan yang Masih Ada
Meski terdengar menjanjikan, penelitian ini masih berada pada tahap awal. Uji coba yang dilakukan masih sebatas di laboratorium dengan kultur sel. Beberapa tantangan yang masih harus dihadapi antara lain:
-
Keamanan Dosis
Racun lebah dalam jumlah besar bisa berbahaya bagi manusia. Oleh karena itu, penentuan dosis yang aman dan efektif perlu penelitian lebih lanjut. -
Pengembangan Obat
Melittin perlu dimodifikasi agar bisa dikirim langsung ke sel kanker tanpa merusak jaringan sehat. Para peneliti mencoba menggabungkan melittin dengan teknologi nanopartikel agar lebih tepat sasaran.