kesehatan

Minyak Ikan dan Resistensi Insulin: Temuan Baru yang Menjanjikan

Sabtu, 27 September 2025 | 09:00 WIB
Kaitan minyak ikan dan resistensi insulin

SURATDOKTER.com - Minyak ikan sudah lama dikenal sebagai sumber asam lemak omega-3 yang bermanfaat untuk kesehatan jantung, otak, hingga persendian.

Namun, penelitian terbaru menemukan fakta menarik: konsumsi minyak ikan mungkin juga membantu mengatasi resistensi insulin, salah satu penyebab utama diabetes tipe 2.

Temuan ini membuka harapan baru dalam upaya pencegahan dan pengelolaan penyakit metabolik.

Baca Juga: 5 Manfaat Minyak Ikan untuk Kesehatan, Bisa Bikin Kulit Glowing dan Jantung Sehat

Apa Itu Resistensi Insulin?

Insulin adalah hormon yang diproduksi pankreas untuk membantu sel menyerap glukosa dari darah dan mengubahnya menjadi energi.

Pada kondisi resistensi insulin, sel tubuh menjadi kurang responsif terhadap insulin. Akibatnya, kadar gula darah tetap tinggi meski tubuh memproduksi banyak insulin.

Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat berkembang menjadi diabetes tipe 2, yang sering disertai komplikasi serius seperti penyakit jantung, kerusakan ginjal, dan gangguan saraf.

Faktor risiko resistensi insulin antara lain obesitas, pola makan tinggi gula, kurang aktivitas fisik, dan stres kronis.

Kandungan Utama Minyak Ikan

Minyak ikan kaya akan asam lemak omega-3, terutama EPA (eicosapentaenoic acid) dan DHA (docosahexaenoic acid). Kedua senyawa ini berperan penting dalam:

  • Menurunkan peradangan di jaringan tubuh.
  • Memperbaiki fungsi membran sel sehingga reseptor insulin bekerja lebih baik.
  • Mengatur metabolisme lemak dan kadar trigliserida.
  • Melindungi kesehatan pembuluh darah.

Baca Juga: Simak Manfaat Minyak Ikan untuk Anak, Bisa Menambah Kecerdasan hingga Nafsu Makan!

Bukti Penelitian tentang Minyak Ikan dan Insulin

Penelitian terbaru yang dilakukan oleh tim ilmuwan internasional menemukan bahwa konsumsi minyak ikan secara rutin mampu meningkatkan sensitivitas insulin. Dalam uji laboratorium dan studi klinis kecil, suplementasi minyak ikan dikaitkan dengan:

  1. Penurunan kadar gula darah puasa pada peserta yang memiliki obesitas atau prediabetes.
  2. Peningkatan respons sel terhadap insulin, yang ditandai dengan perbaikan indeks HOMA-IR (alat ukur resistensi insulin).
  3. Penurunan peradangan sistemik, yang diketahui menjadi salah satu pemicu resistensi insulin.

Meski hasilnya cukup menjanjikan, para peneliti menekankan bahwa efek minyak ikan dapat bervariasi tergantung dosis, durasi konsumsi, dan kondisi kesehatan masing-masing individu.

Bagaimana Mekanisme Kerjanya?

Omega-3 dalam minyak ikan bekerja melalui beberapa jalur biologis:

  • Mengurangi lemak hati: Lemak berlebih di hati diketahui memperburuk resistensi insulin. Minyak ikan membantu mengurangi akumulasi lemak ini.
  • Meningkatkan kerja reseptor insulin: Asam lemak omega-3 memperbaiki fleksibilitas membran sel sehingga reseptor insulin lebih mudah mengikat hormon.
  • Mengurangi peradangan: Omega-3 memiliki sifat antiinflamasi yang kuat, sehingga mencegah kerusakan sel akibat peradangan kronis.
  • Menyeimbangkan metabolisme lipid: Kadar trigliserida menurun sehingga risiko sindrom metabolik juga berkurang.

Baca Juga: Bahaya Tersembunyi di Balik Penggunaan Minyak Goreng Berulang Kali: Mengapa Batas 3 Kali Sangat Penting

Halaman:

Tags

Terkini

Vitamin yang Menunjang Kesehatan Mata Anak

Minggu, 30 November 2025 | 22:30 WIB