kesehatan

Indeks Glikemik: Rahasia di Balik Pengaruh Makanan terhadap Gula Darah Anda

Minggu, 30 Maret 2025 | 10:48 WIB
Indek glikemik (Widhy Lutfiah Marha )

Di balik makanan yang kita konsumsi setiap hari, ada rahasia besar yang sering kali terabaikan: bagaimana makanan tersebut memengaruhi kadar gula darah kita.

Banyak dari kita mungkin fokus pada kalori atau kandungan lemak, tetapi tahukah anda bahwa kecepatan tubuh mencerna makanan dan mengubahnya menjadi energi juga memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan? Di sinilah konsep indeks glikemik (IG) menjadi penting.

Sebagai bagian dari pola makan sehat, memahami IG dapat membantu anda mengontrol energi tubuh, menghindari lonjakan gula darah, dan bahkan mencegah risiko penyakit kronis.

Baca Juga: Ternyata Iniloh Sinyal Tubuh Ketika Kelebihan Gula, Yuk Simak Selengkapnya!

Namun, apa sebenarnya indeks glikemik, bagaimana cara kerjanya, dan mengapa hal ini layak menjadi perhatian kita semua? Mari kita selami lebih dalam.

Apa Itu Indeks Glikemik?

Indeks glikemik adalah sistem pengukuran yang digunakan untuk menilai makanan berdasarkan dampaknya terhadap kadar gula darah.

Setiap makanan yang mengandung karbohidrat memiliki nilai IG, yang menunjukkan seberapa cepat makanan tersebut diubah menjadi glukosa oleh tubuh. Indeks glikemik (IG) diukur pada skala 0 hingga 100, dengan glukosa murni menempati posisi tertinggi di angka 100.

1. Makanan ber-IG rendah (0–55): Lambat dicerna dan diserap, sehingga memberikan pelepasan energi yang stabil. Contoh: lentil, apel, wortel.

2. Makanan ber-IG sedang (56–69): Memberikan dampak moderat terhadap gula darah. Contoh: nasi basmati, ubi jalar.

3. Makanan ber-IG tinggi (70 ke atas): Cepat meningkatkan gula darah. Contoh: roti putih, kentang goreng, soda manis.

Mengapa Penting Memahami Indeks Glikemik?

Mengonsumsi makanan ber-IG tinggi menyebabkan lonjakan gula darah secara tiba-tiba, yang diikuti dengan penurunan drastis.

Ini membuat tubuh merasa lelah, lapar, dan rentan terhadap konsumsi berlebih. Jika pola ini terus berulang, risiko penyakit seperti diabetes tipe 2, obesitas, dan gangguan metabolisme lainnya meningkat.

Baca Juga: Gula: Kenikmatan yang Menghancurkan Tubuh dari Dalam

Sebaliknya, makanan ber-IG rendah membantu menjaga kestabilan gula darah, memberikan energi yang tahan lama, serta mendukung fungsi tubuh secara keseluruhan.

Halaman:

Tags

Terkini

Vitamin yang Menunjang Kesehatan Mata Anak

Minggu, 30 November 2025 | 22:30 WIB