SURATDOKTER.com - Air putih dikenal sebagai penting untuk menjaga kesehatan tubuh, mengingat sekitar 60% tubuh manusia terdiri dari air.
Meski begitu, berbeda dengan orang dewasa, bayi di bawah usia enam bulan ternyata tidak disarankan untuk minum air putih.
Fakta ini mungkin mengejutkan banyak orang, terutama bagi mereka yang menganggap bahwa air putih adalah sumber hidrasi terbaik untuk semua usia. Namun, ada alasan medis kuat di balik larangan ini.
Mengapa Bayi Tidak Boleh Minum Air?
Selama enam bulan pertama kehidupannya, bayi mendapatkan semua cairan yang mereka butuhkan melalui ASI atau susu formula.
Baca Juga: Harlequin Ichthyosis: Bayi Kembar Rajasthan India Terlahir Dengan Kulit Seperti Plastik
ASI sendiri terdiri dari sekitar 87% air, sedangkan susu formula memiliki kandungan air sekitar 85%. Dengan kadar tersebut, baik ASI maupun susu formula sudah mencukupi kebutuhan hidrasi bayi tanpa perlu tambahan air putih.
Menambahkan air putih dalam asupan bayi dapat berisiko, terutama jika air tersebut menggantikan ASI atau susu formula.
Hal ini dapat menyebabkan bayi kekurangan nutrisi penting yang hanya ada dalam ASI atau susu formula.
Bahkan, mencampur susu formula dengan lebih banyak air dari takaran yang dianjurkan juga berpotensi berbahaya karena dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh bayi.
Selain itu, tubuh bayi, terutama ginjalnya, belum cukup matang untuk mengolah cairan tambahan seperti air putih.
Baca Juga: Demam Pada Saat Hamil, Apakah Akan Berdampak Pada Bayi? Ini Cara Mengatasinya!
Pemberian air dalam jumlah yang tidak tepat dapat menyebabkan kondisi serius yang dikenal sebagai keracunan air.
Kondisi ini terjadi ketika kadar natrium dalam darah bayi turun drastis, yang dapat menyebabkan kejang, koma, hingga kematian jika tidak ditangani dengan cepat.
Alternatif untuk Mengatasi Haus pada Bayi
Ketika bayi terlihat haus atau kepanasan, langkah terbaik adalah memberikan ASI atau susu formula sesuai kebutuhannya.