SURATDOKTER.com - Kita sering mendengar bahwa menahan kencing terlalu lama tidak baik untuk kesehatan. Namun, tidak semua orang memahami apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh ketika kebiasaan ini dilakukan berulang kali.
Menahan kencing mungkin terasa sepele, namun tubuh kita meresponnya dengan cara yang bisa mempengaruhi kesehatan jangka panjang.
Berikut adalah penjelasan mengenai bagaimana tubuh bereaksi ketika menahan kencing terlalu lama dan risiko yang perlu diperhatikan.
Ini yang Terjadi Pada Tubuh Kamu Jika Menahan Kencing Terlalu Lama
Ketika kandung kemih terisi penuh, tubuh akan memberi sinyal kepada otak bahwa sudah waktunya buang air kecil. Namun, jika kita memilih untuk menahannya, maka kantung kemih dipaksa untuk menampung lebih banyak urine dari biasanya.
Baca Juga: Mengenali Perubahan Warna pada Urine, Cek dan Pahami Arti Warnanya Sebelum Terlambat!
Saat kantung kemih terus menampung urine, organ ini perlahan mulai membesar. Hal ini bisa menyebabkan kantung kemih terbiasa menahan lebih banyak cairan, yang pada gilirannya membuatnya sulit untuk benar-benar kosong setiap kali buang air kecil.
Kebiasaan menahan kencing juga dapat membuat kandung kemih lebih rentan terhadap infeksi. Ini karena urine yang tertahan di dalam kantung kemih memberi waktu bagi bakteri untuk berkembang biak.
Biasanya, buang air kecil berfungsi sebagai pembersihan alami untuk saluran kemih dan kandung kemih, yang membantu menghilangkan bakteri atau kotoran yang ada.
Jika kandung kemih tidak dikosongkan secara teratur, bakteri memiliki peluang lebih besar untuk menyebabkan infeksi.
Maka, menahan kencing terlalu lama bukan hanya memberikan rasa tidak nyaman, tetapi juga meningkatkan risiko infeksi saluran kemih (ISK).
Resiko Menahan Kencing Terlalu Lama Lainnya
1. Melemahkan Otot Kandung Kemih
Menahan kencing terlalu lama dapat memberikan dampak buruk bagi otot kandung kemih. Meskipun latihan kandung kemih biasa dilakukan untuk membantu penderita inkontinensia urin memperkuat kontrol otot, kebiasaan menahan kencing dalam waktu lama justru sebaliknya: ia berpotensi melemahkan otot kandung kemih.
Baca Juga: Kenali Warna Urine untuk Kesehatan, dari Kuning Jernih hingga Putih
Otot kandung kemih yang terlalu sering tegang karena menahan cairan dapat kehilangan fleksibilitas dan kekuatannya, sehingga pada akhirnya membuat proses buang air kecil menjadi tidak maksimal.